Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang berupa lengkungan abnormal di bagian punggung. Tulang belakang secara alami membentuk kurva lurus yang melengkung ke depan dan belakang. Namun, pada skoliosis, kurva tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan seperti bentuk huruf C atau S.
Kebanyakan kasus skoliosis tergolong ringan, tidak menimbulkan gejala dan tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, pada kondisi lengkungan yang sudah parah dapat menimbulkan gejala nyeri dan mengganggu aktivitas yang Anda lakukan. Oleh karena itu, penanganan yang tepat tentu diperlukan, seperti menggunakan korset (brace) punggung, fisioterapi, hingga tindakan operasi.
Daftar isi
Jenis-jenis Skoliosis
Skoliosis terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
- Skoliosis idiopatik: Jenis skoliosis ini belum diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, umumnya terjadi karena ada riwayat penyakit dalam keluarga dan faktor genetik.
- Skoliosis kongenital: Jenis skoliosis ini sangat jarang ditemukan, dan biasanya terjadi karena bawaan lahir. Kondisi ini disebabkan oleh tulang belakang yang tidak terbentuk sempurna pada saat perkembangan janin dalam kandungan.
- Skoliosis neuromuskular: Kelainan pada otot dan sistem saraf yang menopang tulang belakang adalah penyebab jenis skoliosis neuromuskular. Biasanya terjadi karena kondisi seperti cedera, cerebral palsy, dan spina bifida.
Penyebab Skoliosis
Menurut dr. Faisal, M. Ked ( Neurosurg ), Sp. Bs, FINPS, FINSS, dokter spesialis bedah saraf di Klinik Lamina, secara umum ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan skoliosis, antara lain:
- Degenerasi bantalan dan sendi tulang belakang karena faktor usia
- Cacat di bagian tulang belakang
- Cedera atau trauma pada tulang belakang
- Infeksi tulang belakang
- Bawaan lahir
- Faktor genetik
- Adanya gangguan sistem saraf dan otot di tulang belakang
Gejala Skoliosis
Gejala skoliosis umumnya berbeda pada setiap penderitanya tergantung dari tingkat keparahan lengkungan. Namun, ada beberapa gejala yang umum timbul, yaitu:
- Rasa nyeri di punggung
- Tubuh terlihat lebih condong ke satu sisi
- Otot tegang
- Kekakuan pada bagian punggung
- Salah satu sisi pinggang terlihat lebih tinggi
- Tulang belakang terlihat melengkung ke kanan atau kiri
- Salah satu pinggul lebih menonjol
- Bahu terlihat lebih miring
Bahaya Skoliosis
Berikut ini adalah dampak atau bahaya skoliosis yang tidak tertangani dengan baik:
- Nyeri berkepanjangan
- Deformitas tulang belakang
- Kerusakan organ
- Kerusakan saraf
- Radang sendi (arthritis)
- Kebocoran cairan spinal
- Kesulitan bernafas
Diagnosis dan Pengobatan Skoliosis
Diagnosis skoliosis dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tulang belakang untuk melihat derajat lengkungan dan tonjolan yang mungkin ada di area tersebut. Pemeriksaan penunjang juga diperlukan untuk menegakkan diagnosis, seperti Rontgen, CT-Scan, dan MRI.
Pengobatan skoliosis berbeda tergantung kondisi lengkungan tulang belakang, jenis skoliosis dan tingkat keparahannya.
Apabila skoliosis masih tergolong ringan, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan korset (brace) sebagai penyangga punggung. Jika kondisi skoliosis cukup mengganggu, maka dokter akan memberikan suntikan kortikosteroid untuk meredakan nyerinya. Terapi lain yang bisa dilakukan yaitu dengan fisioterapi atau terapi fisik. Pada kasus skoliosis yang sudah parah, Anda mungkin membutuhkan tindakan operasi.
Itulah tadi penjelasan tentang skoliosis, penyebab, gejala, bahaya dan pengobatannya. Bila Anda atau keluarga Anda menderita skoliosis, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Klinik Lamina. Dokter akan memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk membantu mengelola gejala skoliosis agar tidak semakin memburuk. Selain datang langsung ke klinik, Anda juga bisa berkonsultasi secara online dengan dokter kami. Silahkan chat tim Assistance Center Klinik Lamina di nomor Whatsapp 0811-1443-599.
***
Referensi Penulisan
- Cleveland Clinic. 2024. “Scoliosis”, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15837-scoliosis, diakses pada 30 Mei 2024.
- American Association of Neurological Surgeons. “Scoliosis”, https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Scoliosis, diakses pada 30 Mei 2024.
- MD, Baaj, Ali. 2017. “Scoliosis: What You Need To Know”. https://www.spine-health.com/conditions/scoliosis/scoliosis-what-you-need-know, diakses pada 30 Mei 2024.
Frequently Asked Question (FAQ)
Apa itu Skoliosis?
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang berupa lengkungan abnormal di bagian punggung. Tulang belakang secara alami membentuk kurva lurus yang melengkung ke depan dan belakang.
Apa Saja Penyebab Skoliosis?
Degenerasi bantalan dan sendi tulang belakang karena faktor usia, cedera atau trauma pada tulang belakang dan infeksi tulang belakang merupakan beberapa penyebab skoliosis
Bagaimana Pengobatan Skoliosis?
Pengobatan skoliosis berbeda tergantung kondisi lengkungan tulang belakang, jenis skoliosis dan tingkat keparahannya. Apabila skoliosis masih tergolong ringan, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan korset (brace) sebagai penyangga punggung. Jika kondisi skoliosis cukup mengganggu, maka dokter akan memberikan suntikan kortikosteroid untuk meredakan nyerinya.
***
Feature photo by New Africa from Freepik