Waspada 4 Penyebab Saraf Kejepit Ini Bisa Menyerang Usia Muda

saraf kejepit di usia muda

Saraf kejepit bukan hanya terjadi pada orang tua, namun ternyata juga bisa menyerang di usia muda. Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, gaya hidup yang tidak tepat bisa menjadi pemicu usia muda rentan terkena saraf kejepit. Misalnya, obesitas yang dapat memberikan tekanan berlebih pada saraf sehingga menyebabkan kerusakan saraf. Hingga kini, masih banyak orang yang belum terlalu aware dengan penyakit ini, dan seringkali dianggap sebagai nyeri otot biasa. Padahal saraf kejepit yang terus dibiarkan bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan nyeri berkepanjangan.

Mengapa Terjadi Saraf Kejepit?

Sistem saraf kita sangatlah kompleks dan memiliki peran penting bagi tubuh. Tugasnya yaitu untuk mengirimkan impuls atau sinyal dari otak ke seluruh tubuh, sehingga semua organ dan jaringan tubuh dapat berfungsi dengan baik. Mungkin Anda tidak menyadarinya, jika hal-hal seperti bernafas, bergerak, mengingat ataupun aktivitas lainnya itu melibatkan saraf. Sehingga, apabila ada gangguan atau kerusakan pada jaringan saraf ini dapat menghambat berbagai aktivitas harian yang kita lakukan.

Berbagai gangguan bisa mengganggu kerja sistem saraf dan penyakit saraf ada berbagai macam jenisnya, salah satunya adalah saraf kejepit. Saraf kejepit atau herniated nucleous pulposus (HNP) adalah kondisi yang terjadi ketika bantalan atau cakram tulang belakang menyembul keluar dari tempatnya dan menekan saraf di sekitarnya.

Baca juga: Ini Cara Mengetahui Apakah Anda Menderita Saraf Kejepit


Penyebab Saraf Kejepit di Usia Muda

Berbagai hal bisa memicu terjadinya saraf kejepit, dan umumnya karena faktor degeneratif. Degeneratif biasa terjadi pada orangtua karena melemahnya struktur jaringan tulang belakang yang mengakibatkan keausan pada tulang. Namun, saat ini sudah banyak juga anak muda yang terkena saraf kejepit. Tentunya hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti:

  • Menderita obesitas atau kelebihan berat badan

Obesitas bisa menyebabkan tekanan berlebihan pada bagian punggung bawah. Kondisi ini bisa membuat cedera atau kerusakan pada pinggang yang lebih besar, sehingga jaringan saraf bisa tertekan dan menimbulkan saraf kejepit

  • Mengangkat beban berat
Baca Juga:  5 Obat Nyeri Pinggang Alami yang Patut Dicoba

Aktivitas berolahraga seperti melakukan gym dan mengangkat beban berat tentu akan berisiko pada saraf kejepit. Penyebabnya bisa karena posisi dan tumpuan saat mengangkat beban yang salah sehingga ada bantalan tulang yang menonjol dan akhirnya menekan saraf.

  • Tidak mengubah posisi setelah duduk terlalu lama

Duduk terlalu lama dengan posisi yang sama bisa menyebabkan tekanan pada area pinggang, panggul maupun bokong. Anda sebaiknya berdiri sesekali atau melakukan peregangan ringan untuk merilekskan otot dan sendi di sekitar pinggang. Hal ini untuk menghindarkan terkena saraf kejepit.

  • Postur tubuh salah saat melihat smartphone atau laptop

Ketika kita duduk melihat HP atau laptop seringkali menunduk dalam waktu yang cukup lama. Posisi menunduk ini bisa membuat otot-otot leher menjadi kaku dan menimbulkan gangguan pada saraf di sekitarnya. Biasakan untuk melihat ke sekeliling sesaat setelah bermain HP atau bekerja depan laptop terlalu lama. Tujuannya untuk meregangkan otot sehingga lebih rileks sehingga saraf tidak tertekan secara terus menerus.

Cara Mencegahnya

Saraf kejepit bisa menimbulkan gejala yang berbeda tergantung dari lokasi terjepitnya saraf. Namun, gejala umum yang biasanya muncul yaitu rasa nyeri yang bisa menjalar ke luar, kebas, mati rasa, kesemutan, hingga kelemahan otot. Penyakit ini sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya seiring waktu, namun ada beberapa kasus dengan gejala yang menetap dan tak kunjung membaik. Apabila semakin parah, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang sesuai.

Sebelum kondisi menjadi parah, ada baiknya untuk melakukan beberapa cara untuk mencegah terjadinya saraf kejepit. Misalnya, dengan membiasakan pola hidup sehat, menjaga berat badan, istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat. Adapun bagi anak muda yang gemar berolahraga seperti mengangkat beban berat, sebaiknya sesuaikan porsi latihan dan beban yang digunakan dengan kondisi tubuh.

Baca Juga:  Penyembuhan Saraf Kejepit Tanpa Operasi Bisa dengan Cara Ini

Bagi Anda yang bekerja 24 jam di depan laptop atau komputer sebaiknya mulai melakukan peregangan ringan di sela-sela waktu kerja. Misalnya, melakukan peregangan pada tangan, leher, ataupun pinggang. Hal ini tentunya bisa mencegah dari otot tegang dan tekanan terus-menerus pada saraf, serta melancarkan sirkulasi darah.

Segera ke Dokter Jika Gejala Memburuk

Apabila nyeri terus berlangsung dan berkepanjangan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Lamina telah terpercaya sejak lama sebagai klinik terbaik dalam mengatasi saraf kejepit dan masalah nyeri tulang belakang lainnya. Dengan tim dokter berpengalaman, Lamina telah menangani lebih dari 1700 tindakan endoskopi terbesar se-Asia Tenggara.

Pengobatan di Lamina menggunakan teknologi canggih endoskopi Joimax yang terbukti lebih aman dan efektif dalam mengatasi saraf kejepit. Endoskopi Joimax merupakan tindakan minimal invasif, yang menggunakan kamera khusus dan alat dekompresi endoskopi untuk melihat dan mengangkat bantalan yang menjepit saraf.

Keunggulan dari tindakan ini adalah hanya dengan satu sayatan kecil, bius lokal, tidak merusak banyak jaringan di sekitarnya dan waktu penyembuhan yang relatif cepat. Pasca tindakan, dokter akan melakukan observasi dan jika tidak ada keluhan, Anda bisa langsung pulang tanpa harus rawat inap.

Selain endoskopi Joimax, kami juga menggunakan berbagai teknik pengobatan modern seperti laser PLDD, BESS, dan Radiofrekuensi Ablasi. Jika kondisi saraf kejepit belum terlalu parah, Anda bisa melakukan fisioterapi di Lamina Rehab. Tujuannya yaitu untuk membantu meredakan rasa nyeri, merelaksasi, menguatkan otot dan sendi di sekitar bagian tubuh yang terkena.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Assistant Center Lamina Pain and Spine Center pada nomor kontak yang tertera. Yuk, segera berkonsultasi dengan dokter ahli di Lamina untuk mencegah saraf kejepit bertambah parah dan Anda bisa kembali beraktivitas!

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer