Vertigo merupakan suatu gejala dengan sensasi berputar yang terjadi secara tiba-tiba.
Pada kondisi ringan mungkin tidak terlalu terasa dan pada yang parah dapat menghambat rutinitas keseharian Anda.
Vertigo, serangannya bisa bervariasi, mulai dari pusing yang ringan dan muncul secara berkala hingga berat dan berlangsung lama. Serangan yang parah bisa terus berlangsung selama beberapa hari sehingga aktivitas Anda pun bisa terganggu dan harus berbaring. Bahkan orang yang mengalaminya terasa tertarik ke salah satu sisi.
Vertigo sebenarnya bukanlah sebuah diagnosis namun merupakan deskripsi sensasi yang penderitanya rasakan.
Daftar isi
Apa Itu Vertigo?
Kata vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang artinya memutar atau gerakan berputar.
Vertigo ini termasuk salah satu bentuk dari sakit kepala namun ada beberapa gejala lain yang menyertainya yaitu persepsi gerakan yang tidak semestinya (biasanya gerakan berputar atau melayang) akibat adanya gangguan pada sistem vestibular.
Adanya gangguan pada sistem vestibular pada telinga bagian dalam dugaan penyebabnya sehingga memicu masalah pada mekanisme keseimbangan tubuh.
Gejala, Penyebab dan Jenisnya
Terdapat beberapa jenis penyakit yang dapat menimbulkan gejala vertigo. Vertigo ini secara sederhana terbagi menjadi:
Vertigo perifer
Penyebabnya adalah adanya gangguan atau masalah pada telinga atau bagian telinga yang berperan mengendalikan keseimbangan atau labirin vestibular. Kemungkinan juga melibatkan gangguan pada saraf vestibularis (saraf yang menghubungkan telinga bagian dalam dengan batang otak).
Penyebabnya dapat berupa benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), obat-obatan tertentu, cedera kepala, radang saraf vestibularis (neuronitis), iritasi telinga bagian dalam, penyakit Meniere, tumor meningioma, dan lainnya.
Selain terasa berputar, jenis ini disertai dengan gejala penyerta lainnya yaitu muka pucat, keringat dingin, mual dan muntah. Kadang timbul tinnitus (telinga berbunyi), gangguan pendengaran di salah satu telinga.
Vertigo sentral
Penyebabnya adalah adanya masalah atau gangguan pada otak (batang otak, serebelum, serebrum) berupa stroke, migren basilar, obat-obatan tertentu, perdarahan, penyakit pada pembuluh darah.
Gejalanya yang dapat timbul, antara lain kepala terasa ringan, terasa seperti diayun atau terapung atau bergoyang, sulit menelan, pandangan ganda, bicara gagap, dan kelemahan tungkai dan lengan.
Selain jenisnya, gejala pada vertigo juga dapat terbagi menjadi:
– dengan keluhan pada telinga (otitis media, Meniere, dll)
– tanpa keluhan pada telinga (epilepsi, migren, ensefalitis, masalah pada mata, dll)
– timbulnya akibat perubahan posisi (hipotensi ortostatik, vertigo servikalis)
Pada umumnya memang vertigo ini menimbulkan sensasi berputar sehingga keseimbangan pun terkena dampaknya, sehingga menyulitkan penderitanya mengubah posisi atau berjalan. Kadangkala pandangan menjadi kabur dan timbul gerakan mata yang tidak semestinya (nistagmus).
Beberapa ulasan, berdasarkan yang dirasakan penderitanya, gejalanya terbagi menjadi 3, yaitu (1). Objektif, penderita merasa benda-benda sekitarnya bergerak. (2). Subjektif, penderita merasa bergerak padahal dalam posisi diam. (3). Pseudovertigo, merasa ada gerakan berputar dalam kepala.
Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) merupakan kondisi vertigo yang disebabkan oleh adanya perubahan posisi kepala dan menyebabkan sensasi berputar mendadak akibat adanya masalah pada organ keseimbangan dalam telinga. Kondisi medis yang dapat menyebabkan BPPV adalah labirintitis, dan Meniere (perubahan volume cairan pada telinga bagian dalam).
Vertigo Servikal (Vertigo Leher)
Vertigo seringkali disebabkan adanya masalah pada telinga bagian dalam atau kondisi lain, yang dapat mengganggu pusat keseimbangan tubuh.
Namun, pada vertigo servikal ini, penyebab rasa berputar ada pada ruas tulang leher. Jadi vertigo servikal ini umumnya merupakan gejala dari masalah yang menyebabkannya, seperti cedera pada leher.
Gejala bisa timbul akibat adanya perubahan leher misalnya menoleh secara mendadak, dan rasa berputar akibat vertigo servikal bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
Vertigo tipe ini menyebabkan gejala berupa hilangnya koordinasi otot, gangguan keseimbangan, sakit kepala, nyeri pada telinga, telinga berdenging (tinnitus), mual, muntah, dan sulit berkonsentrasi.
Pada sebagian orang, gejala vertigo dapat memburuk setelah berolahraga, atau setelah aktivitas ringan misalnya bersin atau bangun dari tempat tidur mendadak.
Studi dalam jurnal Laryngoscope Investigative Otolaryngology menunjukkan individu dengan vertigo servikal sama dengan penderita migrain yang pernah mengalami cedera pada leher, dan 94% penderita vertigo servikal juga merasakan nyeri pada leher.
Penyebabnya antara lain aterosklerosis (sumbatan pada pembuluh arteri leher), pengapuran leher, cedera, saraf kejepit leher, dan postur tubuh yang buruk.
Pemeriksaan dan Pengobatannya
Tes dan pemeriksaan yang kemungkinan dokter lakukan antara lain mengevaluasi gangguan keseimbangan saat berjalan, gangguan pendengaran, gerakan mata yang tidak normal, kelemahan otot.
Sedangkan beberapa tes tambahan lainnya antara lain tes darah, elektroensefalogram (EEG), CT scan, MRI, atau pungsi cairan lumbal.
Tes gerakan kepala (manuver) tertentu juga dapat dilakukan dokter untuk membedakan apakah vertigo yang Anda alami perifer atau sentral.
Kemungkinan dokter akan memulai dengan merekomendasikan beristirahat dan/atau meresepkan obat-obatan yang dapat membantu menekan aktivitas telinga bagian dalam. Namun semuanya ini bergantung pada penyebab, durasi dan hasil pemeriksaan fisik berdasarkan gejala yang dirasakan beserta pemeriksaan radiologis.
Masalah gangguan otak yang mungkin dapat menyebabkan vertigo, dokter harus mengidentifikasinya dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Langkah Pencegahan
Untuk membantu mencegah memburuknya gejala selama vertigo menyerang, coba beberapa langkah berikut ini:
- Duduk atau berbaring saat gejala muncul
- Lanjutkan aktivitas secara bertahap.
- Mengubah posisi tubuh lakukan secara perlahan tidak mendadak.
- Cahaya terang sebaiknya hindari.
- Hindari aktivitas berbahaya seperti mengemudi
Pengobatan lainnya bergantung pada penyebab vertigo. Tindakan bedah, termasuk dekompresi mikrovaskuler, mungkin disarankan dalam beberapa kasus.
Terapi fisik rehabilitasi medik dapat membantu memperbaiki masalah keseimbangan. Anda akan diberikan program latihan untuk memulihkan keseimbangan Anda. Begitu pula dengan anjuran olahraga yang juga dapat membantu memperkuat otot untuk mencegah jatuh.
Pantangan dan Anjuran
Ada beberapa langkah yang bisa membantu meredakan gejala akibat vertigo dan dapat membantu kekambuhan.
Aktivitas
Anjuran:
- Berbaring dalam ruangan yang sunyi dan gelap untuk membantu meredakan perasaan berputar
- Menggerakkan kepala secara perlahan dan mengurangi aktivitas harian
- Duduk segera saat merasa pusing
- Gunakan alat bantu atau tongkat, saat berjalan untuk membantu menjaga keseimbangan
- Berbaring dengan posisi kepala lebih tinggi dari jantung
- Bangun dari tempat tidur secara perlahan dan duduk di tepi tempat tidur sejenak sebelum berdiri
- Jangan panik
Pantangan
- Jangan membungkuk saat ingin mengambil benda di lantai – tekuk lutut terlebih dahulu
- Jangan memaksakan kerja otot leher, misalnya saat mengambil benda di tempat yang tinggi
- Hindari olahraga dengan gerakan cepat, sperti bola basket
- Kecilkan volume suara saat menggunakan earphone
Makanan
Anjuran
- Kaya kalium, misalnya tomat
- Tinggi antioksidan
- Tinggi vitamin B, C, magnesium dan zinc, yang dapat membantu memperbaiki kerusakan saraf dan membantu memperbaiki sirkulasi darah.
- Mencukupi kebutuhan tubuh akan air
Pantangan
- Tinggi garam, misalnya makanan siap saji (fast foods), keripik kemasan
- Kadar tyramine/tiramin tinggi. Tiramin ini termasuk ke dalam asam amino yang dianggap pemicu timbulnya migren. Contohnya adalah sosis smoked, mozzarella.
- Kandungan tinggi gula, seperti minuman soda, jus dengan pemanis tambahan.
- Makanan yang digoreng
- Makanan proses fermentasi, misalnya acar
Lakukan Gerakan Ini Untuk Mengatasi Vertigo
Ada beberapa latihan atau gerakan (maneuver) yang dapat Anda lakukan secara mandiri.
Manuver Epley
- Duduk pada tepi tempat tidur dan secara perlahan putar kepala 45 derajat ke kiri.
- Sebelumnya siapkan bantal agar tepat berada pada bawah punggung atas atau bahu dan bukan bawah kepala
- Secara perlahan berbaring telentang dengan posisi kepala masih sama. (Posisi kepala tergantung pada tepi bantal)
- Pastikan bantal pada bawah bahu dan tunggu 30 detik (agar vertigo berhenti)
- Kemudian putar kepala kira-kira setengah (90 derajat) ke kanan tanpa mengangkatnya, tahan 30 detik.
- Putar kepala dan tubuh ke kanan (seperti bersiap bangun dari tempat tidur), tahan 30 detik.
- Perlahan bangun dan duduk pada salah satu sisi tempat tidur beberapa menit.
Jika vertigo berasal dari telinga kanan, lakukan sebaliknya dengan memutar kepala 45 derajat ke kanan, dan seterusnya.
Manuver Half-Somersault atau Foster
- Berlutut sambil menengadahkan kepala melihat langit-langit selama beberapa detik.
- Bungkukkan badan untuk menyentuh lantai dengan kepala dan arahkan kepala ke lutut dan tahan 30 detik sampai vertigo mereda.
- Saat membungkuk, putar kepala ke arah telinga yang terpengaruh (misalnya terasa sisi kiri berarti putar ke arah kiri) dan tahan 30 detik.
- Kembali berlutut dengan posisi kepala yang sama dan tahan 30 detik.
- Angkat kepala ke posisi tegak
- Setelah vertigo mereda, duduk tegak perlahan.
- Lakukan istirahat selama 15 menit.
- Setelah istirahat, segera angkat kepala ke atas dan ke bawah. Jika tidak ada pusing, jangan ulangi manuvernya. Jika Anda masih merasa pusing saat melakukan gerakan itu, ulangi manuver. Anda juga dapat mengulangi gerakan ini jika vertigo kambuh.