Patah tulang belakang atau fraktur kompresi vertebra sangat rentan dialami oleh orang berusia lanjut akibat osteoporosis. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gejala mulai dari ringan hingga berat dan bahkan bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya. Fraktur kompresi paling sering terjadi pada bagian punggung (thoracal) dan pinggang (lumbal). Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu cara yang cukup efektif adalah dengan tindakan minimal invasif Kyphoplasty.
Daftar isi
Konsultasi ke Dokter Ahli
Pasien yang mengalami gejala nyeri hebat di bagian tulang belakang sebaiknya menemui dokter ahli untuk menjalankan pemeriksaan. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan serangkaian pemeriksaan, baik fisik maupun penunjang. Pemeriksaan penunjang atau radiologi juga berperan penting guna menegakkan diagnosis, seperti sinar-X, CT-Scan maupun MRI. Penatalaksanaan patah tulang belakang tergantung dari gejala dan tingkat keparahan fraktur.
Terapi Konservatif
Pada pasien patah tulang belakang yang belum terlalu parah, dokter umumnya akan menyarankan untuk bed rest atau istirahat total sampai kondisi benar-benar membaik. Untuk mengurangi rasa nyeri, dokter akan meresepkan obat penghilang nyeri dan merekomendasikan rehabilitasi fisik untuk membantu proses penyembuhan serta mencegah cedera berulang.
Namun, ada kalanya pasien tidak merespon terhadap terapi konservatif tersebut dan gejalanya semakin memburuk. Jika hal ini terjadi, maka dokter akan menyarankan penanganan medis lainnya, seperti Kyphoplasty.
Prosedur Kyphoplasty
Kyphoplasty atau balloon kyphoplasty merupakan tindakan minimal invasif yang efektif untuk mengatasi fraktur kompresi tulang belakang, yaitu runtuhnya tulang belakang secara penuh maupun parsial.
Tindakan medis ini dapat dilakukan di rumah sakit oleh dokter spesialis bedah saraf sebagai prosedur rawat inap atau rawat jalan tergantung kondisi pasien. Berikut langkah-langkah prosedur kyphoplasty :
- Pertama, dokter akan memberikan bius lokal atau umum untuk mengurangi rasa sakit selama prosedur.
- Selanjutnya dokter akan membuat insisi kecil dan memasukkan jarum serta balon ke area tulang belakang yang mengalami fraktur.
- Balon yang sudah masuk akan dikembangkan untuk menciptakan ruang di lokasi fraktur untuk mengangkat tulang belakang kembali ke posisi normal.
- Setelah mengempiskan dan mengeluarkan balon, dokter kemudian akan menyuntikkan semen ke bagian yang patah dengan alat khusus bertekanan rendah. Semen tersebut akan langsung mengeras dan mengembalikan posisi tulang belakang seperti sedia kala.
Setelah menjalani prosedur Kyphoplasty, pasien sebaiknya beristirahat dan menghindari aktivitas berat selama periode pemulihan dengan tetap mengonsumsi obat untuk osteoporosis. Dengan kyphoplasty, nyeri membaik dan Anda bisa melakukan aktivitas kembali dengan rasa nyaman.
Untuk informasi lebih lanjut dan untuk berkonsultasi dengan dokter, hubungi Assistance Center Lamina Pain and Spine Center di nomor 021-7919-6999. Anda juga bisa chat kami melalui whatsapp di nomor 0811 1443 599.
Yuk, konsultasi sekarang juga untuk hidup bebas nyeri!Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa Itu Patah Tulang Belakang?
Patah tulang belakang atau fraktur kompresi vertebra sangat rentan dialami oleh orang berusia lanjut akibat osteoporosis. Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gejala mulai dari ringan hingga berat dan bahkan bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya. Fraktur kompresi paling sering terjadi pada bagian punggung (thoracal) dan pinggang (lumbal).
Bagaimana Penanganan Patah Tulang Belakang?
Pada pasien patah tulang belakang yang belum terlalu parah, dokter umumnya akan menyarankan untuk bed rest atau istirahat total sampai kondisi benar-benar membaik. Untuk mengurangi rasa nyeri, dokter akan meresepkan obat penghilang nyeri dan merekomendasikan rehabilitasi fisik untuk membantu proses penyembuhan serta mencegah cedera berulang.
Apa Itu Kyphoplasty?
Kyphoplasty atau balloon kyphoplasty merupakan tindakan minimal invasif yang efektif untuk mengatasi fraktur kompresi tulang belakang, yaitu runtuhnya tulang belakang secara penuh maupun parsial. Tindakan medis ini dapat dilakukan di rumah sakit oleh dokter spesialis bedah saraf sebagai prosedur rawat inap atau rawat jalan tergantung kondisi pasien.
Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari