Saraf terjepit tulang belakang, terdengar sedikit menakutkan ya? Kita tahu betapa pentingnya tulang belakang dalam menopang tubuh. Selain berfungsi sebagai penopang tubuh, leher, dan kepala kita, tulang belakang juga menjadi tempat lahirnya jaringan sel darah merah dan putih yang baru. Terbayang semenyakitkan apa jika ada jaringan syaraf pada area tulang punggung yang melakukan kontak, baik dengan sumsum tulang belakang, ataupun jaringan otot yang ada di sekitarnya.
Daftar isi
Risiko Saraf Terjepit Tulang Belakang
Melansir dari laman Cleveland Clinic, salah satu risiko terbesar apabila gejala saraf terjepit,pada area tulang belakang terabaikan, yaitu kerusakan saraf secara permanen. Kerusakan ini dapat terjadi apabila pembengkakan saraf akibat mendapat tekanan baik dari sendi tulang maupun jaringan otot terabaikan.
Jaringan syaraf yang tidak mendapatkan penanganan meskipun telah membengkak dapat mengganggu jaringan lain di sekitarnya. Hal ini juga dapat mengganggu proses pengiriman sinyal kepada otak sehingga otak juga terlambat mendeteksi kondisi tubuh yang tidak baik-baik saja.
Terlebih bila syaraf yang rusak berada pada area tulang punggung bisa risiko mengalami mati rasa. Bahkan tulang punggung bisa kehilangan kontrol dan kekuatan untuk menyangga tubuh Anda.
Baca Juga: Pantangan Makanan Saraf Terjepit: Leher, Pinggang, dan Punggung
Gejala Saraf Terjepit Tulang Belakang yang Perlu Anda Perhatikan
Anda perlu mengenali gejala saraf terjepit tulang belakang untuk dapat mendeteksinya dan memberitahu dokter keluhan yang dirasakan. Beriku beberapa gejala yang umum pasien rasakan:
- Rasa sakit seperti tertusuk pada area punggung. Rasa sakit dan nyeri terasa datang dari dalam tubuh ke area kulit.
- Penyebaran rasa sakit tidak berhenti pada satu titik area saja. Penyebarannya bergantung sepanjang area syaraf yang terjepit.
- Mati rasa atau kebas pada area yang terdampak.
- Kehilangan kontrol atas otot kaki atau tangan.
Hal ini bisa terjadi karena syaraf pada punggung terhubung dengan berbagai syaraf penting lainnya yang berada pada tubuh, termasuk lengan dan kaki.
Gejala-gejala tersebut dapat sembuh dengan sendirinya dengan berbagai cara. Namun, hal ini bisa terjadi ketika kondisi saraf terjepitnya belum terlalu parah. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kompres menggunakan air dingin dan air panas secara bergantian pada area yang terdampak.
Lebih lanjut, bisa juga dengan mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dapat membantu meredakan gejalanya. Dalam beberapa kasus, rasa nyeri dapat berlangsung selama berhari-hari bahkan setelah Mengonsumsi obat pereda nyeri. Pada tahap ini, Anda perlu menemui dokter dan mengonsultasikan keadaan tubuh sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.
Pengobatan Terapi Syaraf Terjepit
Komplikasi yang muncul karena syaraf terjepit memerlukan penanganan serius oleh dokter ahli. Tentunya Anda tidak ingin komplikasi menyebar ke jaringan yang masih sehat. Klinik Lamina Pain and Spine Center menyediakan berbagai pilihan pengobatan modern bagi Anda. Antara lain, endoskopi PECD, PELD/PSLD, laser PLDD, dan radiofrekuensi.
Konsultasikan dengan dokter dan staf profesional metode yang tepat bagi Anda di Klinik Lamina Pain and Spine Center.
Baca Juga: Ini 4 Kelebihan Endoskopi Tulang Belakang dengan Metode Lainnya!