Saraf kejepit adalah penyebab paling umum dan sering dari keluhan nyeri punggung bawah, benarkah demikian?
Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) merupakan 1 dari 10 penyakit terbanyak di Amerika Serikat (AS) dengan prevalensi berkisar antara 7,6-37%. Kejadian tertinggi dari kondisi ini dijumpai pada usia 45-60 tahun.
Lebih lanjut, sekitar 60-80% individu pernah mengalami nyeri punggung dalam hidupnya. Pada penderita dewasa tua, nyeri pinggang mengganggu aktivitas sehari-hari pada 40% penderita, dan menyebabkan gangguan tidur pada 20% penderita.
Sebagian besar penderita kurang lebih sebanyak 75% akan mencari pertolongan medis, dan 25% memerlukan rawat-inap untuk evaluasi lebih lanjut. LBP merupakan keluhan atau gejala dan bukanlah sebuah penyakit yang spesifik. Salah satu penyebab tersering dari LPB ini adalah Hernia Nukleus Pulposus (HNP). Kisaran 40% pasien dengan keluhan LBP ini disebabkan oleh herniasi diskus.
Daftar isi
Saraf Kejepit Adalah HNP
Saraf kejepit adalah penyakit yang terjadi saat bantalan ruas tulang belakang mengalami pergeseran dan menekan saraf tulang belakang. Kondisi ini dalam istilah medisnya adalah hernia nukleus pulposus (HNP). Kemudian, saraf tulang belakang yang terjepit ini bisa menimbulkan gejala nyeri pada bagian punggung bawah (pinggang), punggung atas, atau nyeri pada leher, bergantung lokasi terjadinya HNP.
Prevalensi HNP berkisar antara 1-2% dari populasi. Kejadian HNP paling sering (90%) mengenai diskus intervertebralis L5-S1 dan L4-L5. Kemudian daerah servikalis atau leher (C6-C7 dan C5-C6) dan paling jarang terkena di daerah torakalis.
Prevalensi tertinggi terjadi antara umur 30-50 tahun, dengan rasio laki-laki dua kali lebih besar daripada perempuan. Pada usia 25-55 tahun, sekitar 95% kejadian HNP terjadi pada daerah lumbal. HNP bagian atas pada daerah tersebut lebih sering terjadi pada usia lebih dari 55 tahun.
Pasien HNP lumbal atau saraf kejepit punggung seringkali mengeluhkan nyeri yang mereka rasakan akan bertambah pada saat melakukan aktivitas. Misalnya, saat duduk dalam waktu lama, posisi membungkuk, mengangkat benda berat, serta pada saat batuk bersin dan mengejan.
Faktor Risiko Saraf Kejepit Adalah
Faktor risiko penderita HNP dapat terbagi atas:
1. Faktor risiko yang tidak dapat berubah
a. Umur: semakin umur bertambah, risiko makin tinggi.
b. Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak daripada wanita.
c. Riwayat akibat cedera punggung atau HNP sebelumnya.
2. Faktor risiko yang dapat diubah
a. Aktivitas dan pekerjaan, misalnya duduk dalam waktu lama, mengangkat ataupun menarik beban yang berat, terlalu sering memutar punggung ataupun membungkuk, latihan fisik terlalu berat dan berlebihan, paparan pada vibrasi yang konstan.
b. Olahraga tidak menentu, misalnya memulai aktivitas fisik yang sudah sekian lama tidak melakukannya dengan berlatih berlebih dan berat dalam jangka waktu yang cukup lama.
c. Merokok, kandungan nikotin dalam rokok dapat mengganggu kemampuan diskus menyerap nutrisi yang diperlukan dari darah.
d. Berat badan yang berlebihan, terutama beban ekstra di perut yang menyebabkan
strain pada punggung bawah.
e. Batuk dalam waktu yang lama dan berulang-ulang.
Baca Juga: Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Kantoran Akibat Posisi dan Lama Duduk
Gejala Syaraf Terjepit Punggung Bawah
HNP lumbal atau hernia yang menjepit saraf di pinggang atau punggung bawah, dapat memunculkan sejumlah gejala berikut:
- Sakit pada punggung bagian bawah atau di bagian tulang ekor yang makin memburuk ketika bergerak
- Nyeri seperti tertusuk di area bokong yang menjalar ke salah satu tungkai
- Kesemutan atau lemah otot di tungkai
- Meskipun jarang terjadi, HNP lumbal juga dapat menyebabkan penderitanya tidak bisa menahan buang air kecil.