Sakit pinggang mungkin pernah Anda alami. Sakit pinggang ini tentu dapat mengusik kenyamanan Anda dalam beraktivitas.
Kadangkala sakit atau nyerinya tak hanya terasa pada pinggang, namun bisa menjalar hingga bokong dan paha.
Nyerinya juga bervariasi, dari ringan hingga berat atau menimbulkan sensasi tertentu seperti panas atau kesemutan.
Sakit pinggang menjadi salah satu gejala menurunnya fungsi tulang belakang dan jaringan penyusun sekitarnya, seperti otot, ligament dan saraf.
Daftar isi
Faktor Risiko
Berikut terdapat faktor yang dapat menyebabkan sakit pinggang adalah:
- – usia
- – postur tubuh yang salah
- – cedera atau benturan baik saat olahraga atau kecelakaan bermotor
- – ketegangan otot
- – kelebihan berat badan
- – aktivitas berlebihan tidak sesuai kemampuan
- – gangguan sendi
- – pengapuran atau peradangan sendi (osteoartritis)
- -pekerjaan yang mengharuskan gerakan berulang dalam waktu lama, misalnya menyetir kendaraan
- – menonjolnya bantalan tulang belakang yang menjepit saraf tulang belakang atau istilahnya adalah saraf terjepit (hernia nukleus pulposus/HNP)
Kini sakit pinggang tidak lagi didominasi oleh golong usia tua atau lanjut, namun usia muda yang terutama berstatus pekerja juga mulai mengalami sakit pinggang akibat menghabiskan waktunya dengan duduk berjam-jam saat berada depan komputer.
Hindari duduk membungkuk dalam waktu lama karena membungkuk dapat membebani atau menekan bantalan tulang belakang
Itu sebabnya perlu melakukan peregangan ringan atau jadwalkan istirahat setiap 1 jam sekali misalnya.
Penyebabnya Adalah:
- Cedera akibat adanya beban atau tekanan berlebihan yang kemungkinan dapat mengubah bentuk alami tulang belakang atau jaringan penunjang lainnya.
- Menyempitnya rongga tulang belakang atau stenosis spinal. Salah satu penyebab stenosis ini terbentuknya taji tulang (bone spurs) akibat proses penuaan atau akibat cedera.
- Kelainan sudut kelengkungan alami tulang belakang, misalnya lordosis, kifosis atau skoliosis. Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir atau akibat adanya cedera. Bila sudutnya berat bisa menyebabkan gejala nyeri dan lainnya.
- Kelebihan berat badan (obesitas) karena beban tubuh berlebihan ini akan memperbesar beban tekanan pada tulang belakang baik otot, jaringan, sendi.
- Adanya penonjolan bantalan yang ada pada antara ruas tulang belakang dan tonjolan tersebut menekan saraf di area tersebut sehingga timbul sakit pinggang. Kondisi ini dikenal dengan saraf kejepit atau hernia nukleus pulposus (HNP).
- Adanya infeksi atau tumor di area tulang belakang.
- Trauma atau jatuh baik akibat kecelakaan dan olahraga
Gejala Lain Penyerta Sakit Pinggang
Nyeri pada area tulang belakang ini atau area punggung bawah (lumbal) yang tidak mendapatkan penanganan tepat atau berkelanjutan bisa membuat Anda tak lagi nyaman bekerja.
Salah satu penyebab sakit pinggang adalah saraf kejepit. Saraf kejepit ini dapat mengakibatkan:
- – sakit atau nyeri pada salah satu sisi tubuh
- – terasa kesemutan atau seperti tertusuk jarum atau seperti terbakar
- – kebas/baal
- – sakit menjalar hingga ke bokong dan kaki
- – sakit terasa memberat saat duduk, berjalan, berdiri lama
- – otot mengalami kelemahan
Sakit pinggang akibat saraf kejepit yang tidak segera mendapatkan penanganan, kemungkinan besar dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Untuk memastikan sakit pinggang Anda penyebabnya apa, biasanya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan yang mencakup fisik, neurologis dan pemeriksaan radiologis seperti MRI.
Cara Mengatasinya
Langkah-langkah sehat yang dapat Anda lakukan antara lain:
- Berolahraga secara rutin untuk menjaga kelenturan atau fleksibilitas otot dan sendi sehingga dapat melakukan fungsinya dengan baik.
- Menjaga asupan makanan dengan nutrisi seimbang agar tubuh mendapatkan beragam vitamin dan mineral agar struktur jaringan (sendi, tulang dan otot) dapat melakukan tugasnya dengan baik.
- Menjaga postur tubuh saat melakukan pekerjaan atau beraktivitas.
- Jangan menunda untuk konsultasi dengan dokter Anda tentang sakit pinggang yang tak kunjung reda.
Cegah Saraf Kejepit Dengan Apa?
Beberapa langkah sehat berikut ini bisa membuat Anda terhindar saraf kejepit:
- – Jaga berat badan tetap ideal agar tidak membebani tulang belakang
- – Menjaga postur tubuh saat menjalankan aktivitas terutama saat mengangkat benda berat dari lantai. Misalnya duduk dalam posisi tegak. Duduk membungkuk dapat membebani bantalan tulang belakang.
- – Melakukan peregangan atau pemanasan sebelum mulai olahraga
- – Konsultasikan ke dokter bila Anda skoliosis, kifosis atau lordosis.
Bagaimana Mengatasi Sakit Pinggang Akibat Saraf Kejepit?
Bergantung derajat ringan atau berat kondisi jepitan saraf tulang belakang yang Anda alami, mungkin awalnya dokter akan memberikan obat pereda nyeri.
Selain itu dokter juga akan meminta Anda menghentikan aktivitas yang dapat berisiko memicu nyeri.
Biasanya dokter akan menggabungkannya dengan terapi rehabilitasi medik guna membantu menguatkan otot-otot sekitar tulang belakang.
Kini mengatasi saraf kejepit sudah bisa tanpa operasi dan hanya 45 menit, yaitu dengan teknologi endoskopi lumbal atau Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD).
Dimana Tempat Pengobatan Sakit Pinggang Akibat Saraf Kejepit?
Kini teknologi pengobatan sakit pinggang akibat saraf kejepit sudah ada di Indonesia. Salah satunya adalah Klinik Lamina yang lokasinya ada di Jakarta Selatan.
Tempat pengobatan saraf kejepit Jakarta Selatan ini bisa dicapai dengan TransJakarta yang turun di Halte Busway terdekat adalah Warung Jati. Anda tinggal jalan kaki sekitar 7 menit ke Lamina.
Letak Klinik Lamina hanya sekitar 8 kilometer dari Pondok Indah (30 menit) atau Blok M (35 menit).
Dari Pasar Minggu hanya 4 km dan hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit.