Penyebab Tengkuk Leher Sakit Perlu Solusi Tepat

penyebab nyeri tengkuk leher

Penyebab tengkuk leher sakit ternyata ada yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus apalagi bila berlangsung lama.

Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, menuntut Anda untuk mengikutinya sehingga mau tak mau Anda akan berada dalam posisi yang sama dalam waktu lama, seperti duduk di depan komputer, saat merampungkan pekerjaan sesuai deadline.

Nyeri pada tengkuk leher bisa saja Anda alami saat kelamaan duduk dengan postur yang salah.

Nyeri atau sakit pada area ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering muncul dan kemunculannya tidak memandang rentang usia dan jenis kelamin.

Penyebab Tengkuk Leher Sakit

Menunduk dalam waktu lama dapat mengakibakan otot-otot leher bekerja keras lagi dalam menopang beban kepala.

Semakin kepala menunduk, maka bobot kepala pun juga semakin berat sehingga kondisi ini mengharuskan otot-otot bekerja ekstra sehingga berpeluang menyebabkan nyeri otot pada tengkuk leher. Apalagi dalam waktu yang cukup lama.

Selain nyeri atau sakit, otot pun terasa tegang dan bila Anda diamkan saja gerakan leher pun akan terganggu sehingga suatu saat nanti Anda tidak bisa menengok, menunduk atau mendongakkan kepala.

Menurut hasil salah satu penelitian pada International Journal of Occupational Safety and Argonomics, terdapat 53 persen pengguna smartphone mengalami sakit pada tengkuk leher. Kalau Anda termasuk pengguna smartphone, mungkin tengkuk leher bisa dihampiri nyeri.

Kode ICD 10 Klasifikasi Nyeri Leher

Berdasarkan diagnosis ICD 10 dan International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF), nyeri leher dapat terbagi menjadi:

1. Nyeri leher dengan gangguan mobilitas (cervicalgia, nyeri pada tulang toraks)

2. Nyeri leher dengan nyeri kepala (sakit kepala, cervicocranial syndrome)

3. Nyeri leher dengan gangguan kordinasi gerak (sprain dan strain pada tulang leher/servikal)

4. Nyeri leher dengan nyeri yang menjalar (spondilosis dengan radikulopati, kerusakan bantalan tulang dengan radikulopati)

Penyebab Tengkuk Leher Sakit dan Klasifikasinya

Klasifikasi lainnya berdasarkan hal lainnya adalah:  

1. Nonspesifik/mekanik atau axial yaitu nyeri leher akibat adanya masalah pada otot leher tanpa proses penyakit tertentu yang mendasarinya. Nyeri biasanya terasa pada titik tertentu, dan berkaitan dengan posisi leher yang tidak ergonomis dalam jangka waktu tertentu

2. Nyeri radikulopati yaitu nyeri dengan gangguan sensoris (kebas, kesemutan) atau kelemahan sistem motorik (kelemahan otot), penyebabnya adalah adanya kompresi atau terjepitnya saraf tulang belakang area leher.

Baca Juga:  Endoskopi CESSYS: Solusi Inovatif untuk Pengobatan Saraf Kejepit di Leher

3. Mielopati akibat kompresi medula spinalis dengan nyeri yang menjalar (nyeri radikular)

Spondilosis, spinal stenosis (menyempitnya rogga atau kanal tulang belakang), dan

menonjolnya bantalan tulang sehingga menjepit saraf tulang belakang area leher (saraf kejepit leher) juga menjadi penyebab tengkuk leher sakit. Namun biasanya kondisi ini disertai dengan rasa kebas, kesemutan, dan menjalarnya nyeri hingga ke lengan dan jari-jari tangan.

Masih banyak lagi yang menjadi faktor penyebab tengkuk leher sakit lainnya. Ada yang memerlukan pemeriksaan dokter lebih lanjut atau hanya mengubah posisi postur tubuh tertentu.

Penyebab Lainnya Adalah:

1. Posisi tubuh yang salah dalam waktu lama, misalnya tertidur pada meja, sofa.

2. Postur dan posisi tertentu dalam waktu yang lama (yang mungkin juga berulang) sehingga otot menegang

3. Cedera atau penyakit pada organ dan struktur yang terletak sekitar leher, misalnya saraf, pembuluh darah, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, sistem pencernaan, jalan napas, otot dan saraf tulang belakang.

4. Stres emosional dapat menyebabkan otot menegang, kaku dan terasa sakit.

5. Penyakit degeneratif atau perubahan pada tulang belakang seiring dengan proses penuaan, misalnya spondilosis pada tulang leher.

6. Infeksi pada tulang belakang, misalnya abses tenggorokan, peradangan kelenjar getah bening, radang tulang belakang, dan infeksi tuberkulosis tulang belakang (TB tulang belakang atau penyakit Pott).

7. Proses keganasan (kanker), pengapuran, radikulopati, penekanan saraf leher atau saraf kejepit leher.

8. Cedera akibat hentakan keras pada area kepala atau tengkuk leher akibat kecelakaan mobil (whiplash injury), olahraga, dan fraktur.  

9. Otot leher terkilir

10. Menggunakan bantal yang tidak benar saat tidur

11. Sendi kecil (sendi facet) pada antara tulang belakang dari leher hingga punggung bawah meradang. Namun biasanya nyeri yang ditimbulkan akan berlangsung terus menerus.

Secara umum, penyebab sebagian besar kasus nyeri pada tengkuk, leher, bahu adalah aktivitas yang membuat area ini menegang.

Tapi bila Anda termasuk orang yang jarang berolahraga, otot-otot leher kurang terjaga fleksibilitasnya sehingga mudah melemah atau justru kaku dan nyeri saat Anda menggerakkan leher.  

Ringan Beratnya

Berdasarkan ringan beratnya, Whiplash Associated Disorder mengklasifikasikannya dengan derajat dari angka nol hingga IV.

Bila tidak ada keluhan nyeri leher dan tidak ada tanda-tanda fisik pada leher kemungkinan masuk ke dalam derajat 0. Sedangkan bila mengalami cedera dan ada keluhan leher nyeri, kekakuan atau nyeri, tapi tidak ada tanda-tanda fisik, bisa masuk ke dalam derajat I.

Baca Juga:  Stenosis Spinal Adalah Penyebab Kesemutan dan Nyeri

Derajat II bila ada berkurangnya atau menurunnya gerakan leher. Untuk derajat III, nyeri leher dengan tanda-tanda neurologis seperti menurunnya/menghilangnya refleks tendon, kelemahan atau defisit sensorik.

Bila nyeri akibat fraktur atau dislokasi ruas tulang masuk ke dalam derajat IV yang memerlukan penanganan yang lebih intens.

Dari lamanya, bisa bersifat akut bila berlangsung selama 3-6 bulan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan. Bila nyeri ini kronik, sudah lebih dari 6 bulan (misalnya akibat adanya proses degeneratif pada diskus atau bantalan tulang).

Pemeriksaan Penunjang

Untuk memastikan penyebab tengkuk leher sakit, kemungkinan dokter akan menganjurkan pemeriksaan penunjang atau radiologis.

Computer tomography scans (CT scan), Magnetic resonance imaging (MRI), Computer tomography mielografi dan Electroneuromyography (ENMG) merupakan bentuk pemeriksaan penunjang sesuai dengan kebutuhan untuk membantu dokter menyusun rencana penanganannya.

Mengatasi Penyebab Tengkuk Leher Sakit

Seringkali nyeri pada leher dapat mereda dengan beristirahat, kompres hangat atau dingin, pijat sederhana, obat antinyeri dan latihan peregangan otot.

Peradangan dan nyeri otot dapat mereda dengan menggunakan kompres es selama 20 menit beberapa kali sehari selama 48 jam pertama.

Setelah itu, mandi dengan air hangat atau menggunakan bantal yang benar juga dapat membantu mengendurkan otot-otot leher yang menegang.

Langkah selanjutnya adalah beristirahat dan minum obat-obatan pereda nyeri untuk membantu mengatasi nyeri.

Biasanya untuk mengatasi penyebab tengkuk leher sakit dokter akan memberikan kombinasi beberapa terapi. Selain obat, latihan peregangan dalam program rehabilitasi medik juga akan dokter anjurkan.

Solusi Nyeri pada Tengkuk atau Leher

Kini untuk mengatasi penyebab tengkuk leher sakit dokter akan mempertimbangkan pemberian injeksi atau metode terkini lainnya sebagai solusi penyebab tengkuk leher sakit setelah dokter mengetahui penyebabnya.

Metode terkini atasi nyeri leher adalah:

  • Injeksi steroid, untuk membantu mengatasi peradangan yang memicu nyeri
  • Radiofrekuensi ablasi (RFA). Jika sendi facet menjadi penyebab tengkuk leher sakit maka RFA bisa menjadi pertimbangan terapinya.
  • Endoskopi servikal atau Percutaneous Endoscopic Cerfvical Discectomy (PECD) dapat menjadi solusi mengatasi penyebab tengkuk leher sakit yaitu saraf leher kejepit.

Pencegahan dan Pemulihan

Sebagian besar nyeri leher akut membaik dengan pengobatan; kira-kira 90% bebas gejala dalam 1-2 minggu.

Pencegahan adalah kunci untuk menghindari terjadinya kekambuhan nyeri tengkuk leher, yaitu:

  • Mengangkat benda dengan postur tubuh yang baik
  • Postur tubuh yang baik saat duduk, berdiri, bergerak, dan tidur
  • Olahraga teratur dengan melakukan pemanasan dan peregangan
  • Mengatur sudut ergonomis saat bekerja di belakang meja
  • Berat badan tetap ideal agar tidak membebani sendi
  • Hentikan kebiasaan merokok

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer