Penyakit Osteoporosis Penyebab Tulang Belakang Keropos, Atasi dengan Kifoplasti

penyakit osteoporosis

Penyakit osteoporosis atau tulang keropos yang menyebabkan tulang Anda menipis, melemah dan kepadatannya berkurang sehingga rentan patah. 

Osteoporosis, menurut World Health Organization (WHO), merupakan penyakit metabolisme tulang dengan rendahnya massa tulang sehingga tulang rentan rapuh yang berisiko terjadinya patah tulang menjadi tinggi.

Tulang keropos bisa menyerang pada berbagai lokasi tulang pada tubuh. Salah satunya adalah pada tulang belakang yang menyebabkan fraktur kompresi.

Salah satu bentuk dampak yang kerap terjadi pada osteoporosis adalah fraktur kompresi atau patah tulang belakang.

Kondisi fraktur kompresi ini akan tampak pada hasil pemeriksaan penunjang radiologis, seperti MRI.

Kyphoplasty dan Vertebroplasty

Teknologi kedokteran seakan tak pernah berhenti berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan untuk memenuhi kebutuhan penanganan yang lebih baik. Kini sudah ada metode penanganan terbaik untuk mengatasi fraktur kompresi adalah dengan kifoplasti dan vertebroplasti.

Sebelumnya, dokter akan menangani fraktur kompresi dengan obat-obatan, korset, hingga harus beristirahat yang cukup lama. Kondisi fraktur kompresi dapat mengakibatkan rasa nyeri yang hebat dan berpotensi ‘melumpuhkan’ aktivitas.

Dokter akan melakukan vertebroplasti dan kifoplasti dengan cara menyuntikkan semen artifisial pada tulang belakang yang mengalami fraktur untuk mengembalikan bentuknya.

Bedanya, kifoplasti menggunakan balon khusus. Fungsi balon ini agar semen yang akan masuk dalam rongga yang keropos, tidak meluber atau bocor ke area lain. 

Setelah itu, dokter akan meminta Anda untuk berbaring telentang setelah tindakan selama 1-2 jam dan membutuhkan waktu 24 jam agar semen tersebut mengeras.  

Beberapa manfaat kifoplasti (kyphoplasty) dan vertebroplasti terhadap fraktur kompresi tulang belakang untuk membantu:

  • mengoreksi deformitas (kelainan bentuk)
  • mengurangi rasa nyeri
  • mengembalikan bentuk tulang belakang seperti sebelumnya
  • mencegah kelainan tulang belakang kifosis atau membungkuk secara berlebihan.
  • agar tubuh dapat berdiri tegak
  • mencegah terjadinya keretakan lebih lanjut.
Baca Juga:  Penanganan Patah Tulang Belakang dengan Kyphoplasty

Rerata nyeri pasca-kifoplasti akan mengalami penurunan hingga 90 persen, dalam jangka waktu 24-48 jam atau dua hingga empat hari.

Keunggulan kifoplasti dan vertebroplasty adalah:

  • -Hanya perlu bius lokal
  • -Tanpa rawat inap (rawat inap hanya bila perlu)
  • -Pasien bisa segera melanjutkan aktivitas normal.
  • -Tak perlu korset

Penyakit Osteoporosis Adalah Penyebab Tulang Belakang Keropos

Osteoporosis akan terjadi saat kualitas kepadatan atau massa tulang menurun akibat tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang. Dampaknya arsitektur tulang menjadi rusak sehingga kekuatannya mengalami penurunan dan menjadi keropos dan rentan retak.

Pada umumnya penderita osteoporosis tidak sadar mengalami osteoporosis, Baru sadar setelah terjadi retak atau patah pada tulang, setelah jatuh ringan sekalipun

Retak pada pergelangan tangan, pinggul, dan tulang belakang merupakan kasus yang paling banyak terjadi pada penderita osteoporosis ini.

Osteoporosis juga termasuk salah satu “silent disease” karena tidak menunjukkan gejala-gejala yang spesifik. Gejala dapat berupa nyeri pada tulang dan otot, terutama sering terjadi pada punggung atau tulang belakang.

Di Indonesia, kurangnya asupan makanan berkalsium menjadi salah satu penyebab utama terjadinya osteoporosis.

Selain usia tua, beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya keropos tulang ini antara lain:

  • Adanya anggota keluarga yang mengalami osteoporosis
  • Minum obat-obatan tertentu dalam waktu yang lama
  • Ketidakmampuan usus menyerap nutrisi dari makanan sehari-hari
  • Penyakit lain yang memengaruhi kelenjar penghasil hormon, misalnya hipertiroid
  • Kebiasaan merokok
  • Ukuran tubuh yang kecil dan kurus

Penyebab osteoporosis juga perlu Anda kenali. Penyebabnya dapat berupa ketidakseimbangan hormon (hormon estrogen, tiroid, growth hormone), kekurangan vitamin D, tidak pernah berolahraga atau kurang aktif bergerak, merokok, efek samping obat tertentu (kortikosteroid), dan konsumsi alkohol berlebihan.

Baca Juga:  Apakah Patah Tulang Belakang Bisa Sembuh? Simak Penjelasannya

Beberapa gejala umum osteoporosis antara lain:

  • Adanya patah tulang atau fraktur
  • Tulang belakang semakin membungkuk sehingga tinggi badan menjadi berkurang
  • Nyeri punggung atau tulang belakang saat berdiri, beraktivitas
  • Deformitas atau perubahan  bentuk  tulang belakang  (kifosis).
  • Kemungkinan gangguan pernapasan akibat organ  tubuh  semakin  berdekatan  karena  tulang  tidak  mampu  menyangga lagi

Pemeriksaannya Apa Saja?

Pemeriksaan dengan Rontgen berguna untuk mengidentifikasi ada tidaknya fraktur tulang.

Selain itu, untuk mengetahui keropos tidaknya tulang Anda, bisa dengan pemeriksaan lainnya dengan Dual-Energy X-ray Absorptiometry (DEXA). Tes ini mengukur kekuatan dan kepadatan tulang, atau densitas tulang (Bone Mineral Density/BMD).

Diagnosis osteoporosis menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan pengukuran pemindaian DEXA. Saat kepadatan tulang berkurang, risiko patah tulang akan meningkat.

Kepadatan tulang biasanya dapat terlihat dalam T-score.

  • Osteoporosis bila T-score = ≤ -2,5
  • Memiliki massa tulang rendah (osteopenia), T-score antara -1,0 dan -2,5 berarti
  • Normal bila, T-score ≥ -1,0

Penyakit Osteoporosis dan Klasifikasinya

  • Primer, terdiri dari tipe 1 dan tipe 2
  • Sekunder, dengan penurunan densitas tulang yang cukup berat
  • Idiopatik atau penyebabnya belum pasti

Kunci utama mencegah osteoporosis adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Upaya ini perlu Anda lakukan sedini mungkin.

Protein, kalsium dan vitamin D menjadi nutrisi terpenting dalam pencegahan tulang keropos karena menjaga kesehatan tulang, sendi dan otot.

Penyakit osteoporosis dapat diatasi dengan kyphoplasty
Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer