Patah tulang belakang memang sering dialami oleh orang yang berusia lebih lanjut dan ternyata bisa membuat lumpuh anggota tubuh. Namun, jika penanganannya tepat maka risiko kelumpuhan dapat dicegah. Patah tulang belakang (fraktur vertebra) pada orang tua biasanya terjadi akibat osteoporosis atau keropos tulang, dan cedera menjadi salah satu penyebab fraktur pada usia muda.
Daftar isi
Sekilas Tentang Patah Tulang Belakang
Patah tulang belakang adalah kondisi yang terjadi akibat dislokasi atau patah pada tulang belakang, di bagian mana pun sepanjang tulang belakang. Kebanyakan fraktur terjadi akibat osteoporosis atau trauma akibat kecelakaan, terjatuh, atau olahraga. Penyebab lainnya antara lain karena tumor tulang belakang, kondisi tertentu yang melemahkan struktur tulang belakang, ataupun adanya kekerasan fisik.
Pada kondisi yang belum parah, fraktur minor dapat membaik dengan terapi obat dan beristirahat. Namun, fraktur yang cukup parah memerlukan tindakan bedah atau minimal invasif untuk mengembalikan posisi tulang.
Baca juga: Waspada, Osteoporosis Bisa Sebabkan Patah Tulang Belakang
Faktor Risiko
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang sebaiknya Anda waspadai, yaitu:
- Jenis kelamin perempuan lebih berisiko mengalami fraktur kompresi, terutama setelah masa menopause.
- Faktor usia, misalnya pada orang tua berusia di atas 50 tahun
- Pernah mengalami patah tulang belakang
- Menderita tumor atau kanker di bagian tulang belakang
Gejala Patah Tulang Belakang
Fraktur vertebra dapat menimbulkan gejala yang bervariasi tergantung lokasi dan tingkat keparahannya. Biasanya gejala yang paling sering muncul yaitu sakit punggung yang semakin memburuk saat beraktivitas.
Berikut gejala yang umum terjadi, yaitu:
- Leher atau punggung terasa sakit
- Muncul sensasi kebas/ mati rasa dan kesemutan di punggung sampai ke pinggang
- Kelemahan otot dan tubuh sulit digerakkan
- Spasme otot yang tidak terkendali
- Perubahan postur tubuh
- Kesulitan menahan buang air kecil ataupun buang air besar
Apa yang Terjadi Jika Tidak Ditangani?
Penderita patah tulang belakang mungkin akan mengalami gejala yang berbeda. Ada yang masih tergolong ringan, namun ada juga yang sudah parah. Apabila gejala menetap dan Anda hanya membiarkannya tanpa pemeriksaan ke dokter, maka bisa timbul risiko komplikasi yang serius.
Fraktur tulang belakang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sumsum tulang belakang, kerusakan saraf yang parah, sampai kelumpuhan pada anggota tubuh. Kondisi-kondis seperti ini tidak akan terjadi jika Anda tidak menunda pengobatan dan segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Diagnosis Patah Tulang Belakang
Biasanya Anda jarang mengetahui jika mengalami patah tulang, dan baru menyadarinya setelah terjatuh atau terjadi kecelakaan. Dokter akan melihat kondisi fraktur melalui sejumlah pemeriksaan fisik seperti melihat dari postur tubuh atau meminta Anda untuk memutar dan membungkukkan tubuh. Apabila saat menggerakkan punggung muncul rasa nyeri, dokter akan menyarankan pemeriksaan radiologis, seperti Rontgen atau MRI untuk menegakkan diagnosis.
Pengobatan Patah Tulang Belakang Efektif dengan Kyphoplasty
Pilihan pengobatan untuk patah tulang belakang memang bervariasi, tergantung dari tingkat keparahan gejala, banyaknya kompresi, kepadatan massa tulang pasien dan faktor lainnya seperti kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Salah satu metode pengobatan terbaik adalah dengan kyphoplasty. Kyphoplasty merupakan tindakan minimal invasif tanpa operasi yang cukup efektif dalam mengatasi patah tulang belakang. Prosedur ini dapat menggunakan anestesi umum (bius total) atau dengan bius lokal yang akan membuat Anda tetap tersadar selama proses tindakan.
Pada kyphoplasty, dokter akan memasukkan jarum ke area yang fraktur menggunakan panduan alat X-Ray. Selanjutnya, dokter akan memasukkan balloon tamp melalui jarum tersebut ke arah tulang belakang yang patah. Balon akan dikembangkan di area tulang belakang untuk mengembalikan tinggi dan bentuk dari tulang belakang. Setelah terbentuk ruang, dokter akan memasukkan semen khusus tulang yang dapat memperkuat struktur vertebra.
Setelah tindakan, pasien dapat kembali melakukan aktivitas normalnya tanpa terganggu nyeri akibat fraktur.
Tindakan ini juga tidak membutuhkan waktu lama seperti operasi bedah terbuka, tanpa rawat inap, dan proses penyembuhannya pun lebih cepat.
Jika Anda memiliki keluhan nyeri tulang belakang akibat fraktur, silakan berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf kami di Lamina Pain and Spine Center. Anda bisa menghubungi Assistance Center Lamina di nomor 021-7919-6999, atau chat melalui whatsapp ke 0811 1443 599.
Yuk, konsultasi sekarang untuk hidup bebas dari rasa nyeri!
Artikel ini telah ditinjau oleh: dr. Faisal, Sp.BS (Dokter Spesialis Bedah Saraf di Lamina Pain and Spin Center)
Referensi:
National Library of Medicine. Clinical consequences of vertebral fractures.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9302895/
Spine Universe. Are You at Risk for Compression Fracture?
https://www.spineuniverse.com/conditions/osteoporosis/risk-compression-fracture
Ortho Info. Osteoporosis and Spinal Fractures.
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/osteoporosis-and-spinal-fractures/