Ada beberapa pantangan syaraf kejepit bagi pasien jika ingin sembuh lebih cepat. Penyakit saraf terjepit terjadi karena saraf menerima tekanan yang berlebih dari tulang, otot, tendon dan juga tulang rawan. Tekanan ini menyebabkan munculnya mati rasa, nyeri hingga kesemutan.
Syaraf terjepit atau dalam istilah medis HNP paling sering terjadi pada leher yang menjalar ke lengan (HNP leher) atau dari pinggang yang menjalar ke kaki (HNP pinggang).
Saraf kejepit seringnya mengenai ruas tulang belakang yang paling banyak melakukan pergerakan atau mendapat banyak tumpuan dari berat badan tubuh. Ruas tulang belakang leher yang paling sering terkena HNP adalah C6-C7 dan C5-C6. Lalu pada ruas tulang belakang pinggang adalah L4-L5 dan L5-S1.
Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis HNP antara lain Computed Tomography scan (CT scan) scan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menentukan area tulang belakang yang mengalami penjepitan dan derajat beratnya penjepitan serta pemeriksaan Electromyography (EMG) untuk memeriksa kerusakan saraf yang terjadi akibat HNP.
Daftar isi
Pantangan syaraf kejepit
Gejala saraf terjepit/ keparahan berlanjut bisa pasien hindari jika mengetahui pantangan syaraf kejepit. Berikut beberapa pantangan syaraf kejepit yang perlu pasien ketahui:
Mengangkat benda berat
Salah satu pantangan syaraf kejepit yang cukup penting dan perlu pasien ketahui adalah dengan menghindari aktivitas ataupun kebiasaan mengangkat beban terlalu berat. Hal ini karena aktivitas berat seperti kebiasaan mengangkat beban terlalu berat bisa memberikan tekanan pada bagian otot dan juga persendian. Kondisi ini membuat proses penyembuhan saraf kejepit menjadi terganggu. Sebaiknya pasien tidak mengangkat benda yang memiliki berat lebih dari 5kg.
Melakukan olahraga berat
Memaksakan diri untuk melakukan olahraga berat seperti bermain sepak bola ataupun futsal bisa menghambat proses penyembuhan pada penyakit saraf terjepit. Selain itu, menahan nyeri demi bisa ikut olahraga berat hanya akan memperlambat proses penyembuhan pada pasien.
Berlebihan melakukan aktivitas fisik
Sama seperti olahraga, aktivitas fisik untuk membesarkan otot juga menjadi pantangan pada pasien saraf terjepit. Latihan fisik memang bagus untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh. Namun, pada pasien saraf terjepit sebaiknya mengurangi aktivitas fisik untuk memaksimalkan proses pengobatan yang sedang berjalan.
Melakukan kegiatan berulang
Melakukan kegiatan berulang bisa menjadi penyebab terjadinya saraf terjepit. Pasien dengan keluhan saraf terjepit sebaiknya mengurangi aktivitas berulang dan lebih banyak melakukan aktivitas gerak lain selama proses penyembuhan.
Gerakan tiba-tiba
Sebaiknya kamu menghindari gerakan tiba-tiba saat sedang mengalami keluhan saraf kejepit. Hal ini karena gerakan tiba-tiba bisa membuat saraf dan otot menjadi tegang dan menghambat proses penyembuhan pada pasien.
Kurang gerak
Walaupun kamu sedang merasakan sakit akibat saraf kejepit bukan berarti kamu bisa bermalas-malasan. Kamu bisa melakukan gerakan peregangan sederhana untuk menggerakan badan agar cairan dan otot pada tubuh tetap bergerak. Komunikasikan dengan dokter terkait gerakan-gerakan mudah yang bisa kamu lakukan di rumah.
Begadang
Tahukah kamu begadang bisa memperburuk kondisi saraf kejepit. Hal ini karena saat begadang tubuh menjadi kurang memiliki waktu istirahat. Padahal istirahat ataupun tidur sangat bermanfaat untuk mempercepat proses penyembuhan pada pasien saraf terjepit. Jangan lupa untuk memilih perlengkapan tidur yang baik untuk meningkatkan kualitas tidur.
Cara mencegah penyakit syaraf kejepit
Selain menjalankan pantangan syaraf kejepit, melansir Healthline (2021), terdapat beberapa cara yang bisa pasien lakukan untuk mencegah penyakit saraf terjepit muncul kembali. Seperti:
- Menjaga posisi tidur yang baik, misalnya dengan tidak membiasakan posisi tidur dengan kaki dan tubuh dalam waktu yang sama dalam waktu lama,
- Rutin melakukan olahraga, seperti yoga dan senam peregangan tubuh,
- Mengurangi aktivitas secara berulang, sebaiknya mengambil waktu istirahat setelah cukup lama melakukan aktivitas berulang seperti mengetik ataupun menulis,
- Mengurangi melakukan aktivitas berat, terutama mengangkat barang-barang yang berat,
- Menjaga berat badan ideal. Hal ini karena obesitas menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya penyakit saraf kejepit.