Operasi syaraf kejepit di pinggang sebenarnya tidak harus selalu melakukannya karena tidak semua kasus saraf kejepit atau HNP ini perlu menjalani prosedur tersebut. Pada beberapa kasus, ada pasien yang kondisinya membaik setelah melakukan pengobatan dengan obat-obatan dan fisioterapi. Bahkan, ada juga penderita gejala HNP yang bisa sembuh sendirinya setelah beberapa minggu dengan istirahat dan mengurangi aktivitas berat.
Dokter biasanya baru akan menyarankan melakukan tindakan operasi syaraf kejepit di pinggang bila gejala tidak mereda setelah melakukan pengobatan dan fisioterapi selama lebih dari 3 bulan.
Baca Juga: Penting! 7 Pantangan Syaraf Kejepit Yang Perlu Kamu Tahu
Gejala HNP
Gejala hernia nukleus pulposus (HNP) atau saraf terjepit bisa berupa rasa sakit/nyeri, kesemutan, atau kelemahan pada area yang terdampak. Jika terjadi pada area leher, maka keluhan seperti, rasa sakit pada leher bisa menjalar hingga ke bahu dan lengan.
Sedangkan jika HNP terjadi pada area punggung bawah, keluhan nyeri bisa menjalar hingga ke bokong, paha, dan betis. Keluhan rasa sakit atau nyeri yang muncul akan semakin terasa saat batuk, bersin, atau menggerakan tubuh.
Dokter dapat menangani penyakit saraf terjepit dengan menggunakan obat-obatan dan fisioterapi. Sedangkan tindakan operasi seperti mikrodisektomi baru bisa dokter lakukan jika pasien merasakan sakit lebih dari 3 bulan dan pengobatan dengan obat-obatan dan fisioterapi tidak menunjukkan hasil yang baik.
Kondisi nyeri yang menjalar ini dikenal juga sebagai skiatika. Jika skiatika tidak membaik, dan juga bila gejala HNP menyebabkan beberapa hal berikut ini, operasi syaraf kejepit di pinggang baru bisa menjalaninya:
- Mati rasa atau lemah otot
- Sulit berdiri atau berjalan
- Hilangnya kontrol buang air kecil dan buang air besar
Baca Juga: Kenali Gejala HNP Lumbal
Metode Minimal Invasif Syaraf Kejepit di Pinggang dengan PELD
Bagi kebanyakan pasien, mendengar kata operasi seringkali membuat mereka takut. Belum lagi memikirikan biaya operasi yang tak murah, biaya obat-obatan dan juga jika ternyata harus rawat inap. Sebagai solusi untuk menjawab keresahan masyarakat tersebut, pengobatan untuk atasi nyeri pinggang akibat HNP terus berkembang dari waktu ke waktu dan salah satunya adalah tindakan dengan metode minimal invasif.
Penggunaan metode minimal invasif untuk tulang belakang semakin banyak. Metode ini menjadi pertimbangan dengan lebih sedikitnya risiko komplikasi kerusakan jaringan dan penurunan lama rawat inap.
Percutaneous Endoscopic lumbar discectomy (PELD) merupakan metode minimal invasif untuk menghilangkan syaraf kejepit di pinggang atau punggung bawah. PELD memiliki banyak keuntungan daripada prosedur bedah/operasi standar seperti mikrodisektomi.
PELD hanya membutuhkan sayatan kulit yang sangat kecil dan dilakukan dengan anestesi lokal. Lebih efektif untuk menangani HNP dengan risiko komplikasi yang minimal dan waktu tindakan yang cepat.
Penanganan saraf kejepit dengan metode PELD dapat kamu temukan di klinik Lamina Pain and Spine Center. Ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf berpengalaman dan profesional. Klinik Lamina telah menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara dalam menangani kasus saraf kejepit dengan jumlah lebih dari 1600 tindakan endoskopi tulang belakang. Lokasi klinik Lamina Pain and Spine Center dan biaya pengobatan pun juga terjangkau.
Baca Juga: Anggota DPR Ini Sembuh Dengan Endoskopi PELD