Obat syaraf terjepit di tulang belakang seringnya digunakan untuk membantu mengatasi nyeri dan berbagai gejala lain dari saraf kejepit. Misalnya kebas, kesemutan, mati rasa, hingga melemahnya gerakan tubuh. Pemberian obat umumnya bergantung dari penyebab, gejala saraf kejepit, lokasi dan tingkat keparahan.
Untuk mengobati syaraf terjepit, hal pertama yang bisa penderita lakukan adalah mengurangi aktivitas berat yang dapat memicu munculnya rasa sakit. Jika, beristirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas sudah penderita lakukan, namun masih belum ada perubahan atau bertambah parah segera konsultasikan dengan dokter spesialis saraf kejepit.
Setelah dokter menentukan seberapa parah saraf kejepit yang kamu alami, dokter akan memberikan beberapa jenis obat syaraf terjepit di tulang belakang, salah satunya mungkin adalah obat pelemas otot atau muscle relaxant.
Baca Juga: Obat Saraf Terjepit Yang Bisa Meringankan Rasa Sakit
Daftar isi
Apa itu obat pelemas otot?
Obat relaksan/pelemas otot atau muscle relaxant merupakan kelompok obat untuk membantu meredakan nyeri dan kaku otot akibat kejang otot atau spastik otot. Obat-obat yang ada dalam golongan ini bisa digunakan untuk menangani nyeri punggung, fibromyalgia, atau multiple sclerosis.
Cara kerja obat ini adalah untuk menghambat hantaran sinyal saraf. Penghambatan ini bisa terjadi pada otak atau sistem saraf pusat, bisa juga langsung pada otot.
Beberapa kondisi atau penyakit penyebab kejang otot yang bisa menggunakan obat golongan ini, antara lain:
- Multiple sclerosis
- Cedera, termasuk cedera di leher (whiplash injury) atau atau cedera saraf tulang belakang
- Cerebral palsy
- Nyeri punggung
- Fibromyalgia
- Penyakit saraf motorik
- Tension headache
Jenis Obat Pelemas Otot Untuk Syaraf Terjepit
Terdapat tiga golongan jenis obat ini berdasarkan area yang terpengaruh. Berikut penjelasannya:
1. Relaksan otot kerangka
Relaksan otot kerangka digunakan untuk mengurangi ketegangan otot. Obat ini terbagi dalam dua jenis, yaitu:
- Pelemas otot sentral, yaitu pelemas otot yang bekerja di otak atau sumsum tulang belakang
- Pelemas otot perifer, yaitu pelemas otot yang bekerja pada serabut saraf
2. Agen penghambat neuromuskuler
Membantu untuk membuat otot lumpuh sementara. Penggunaan obat ini sebagai tambahan dalam prosedur bius ketika operasi, dengan syarat pernapasan dibantu dengan mesin ventilator. Obat ini bekerja dengan menghambat senyawa kimia penghantar pesan antarsel.
3. Relaksan otot kerangka kombinasi
Berisi campuran pelemas otot dan obat tertentu, misalnya obat nyeri. Berfungsi untuk membantu mengurangi ketegangan otot dengan cara menghambat rangsangan pada saraf, sedangkan obat nyeri meredakan rasa nyeri pada otot.
Efek Samping dan Bahaya Obat Pelemas Otot untuk Syaraf Terjepit di Tulang Belakang
Penggunaan obat ini hanya boleh jika ada resep dari dokter. Efek samping obat bisa bervariasi, bergantung pada jenis obat dan kondisi pasien. Secara umum, ada beberapa efek samping yang muncul setelah penggunaan obat ini, antara lain:
- Lelah, kantuk, atau lemas
- Pusing
- Mulut kering
- Tekanan darah rendah
- Depresi
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan tak kunjung membaik atau saat muncul efek samping yang memberatkan.
Baca Juga: Konsultasi dengan Dokter Bedah Syaraf Terbaik di Jakarta