Apakah Anda mengalami rasa nyeri yang tajam dan menjalar dari bokong hingga ke kaki? Waspada ya, bisa jadi ini adalah tanda dari sindrom piriformis. Banyak orang yang mungkin masih belum mengetahui apa itu sindrom piriformis. Mari simak bersama apa itu sindrom piriformis, gejala, serta penanganannya pada ulasan berikut.
Daftar isi
- Mengenal Apa Itu Sindrom Piriformis
- Gejala Sindrom Piriformis
- Penyebab Sindrom Piriformis
- Cara Mengatasi Sindrom Piriformis
- Langkah Pencegahan Sindrom Piriformis
- Referensi Penulisan
- Frequently Asked Question (FAQ)
- Apa penyebab nyeri menjalar dari bokong ke kaki?
- Apa saja gejala sindrom piriformis?
- Bagaimana Cara Mengatasi Sindrom Piriformis?
Mengenal Apa Itu Sindrom Piriformis
Photo by buraratn from Freepik
Sindrom piriformis adalah kondisi medis yang terjadi ketika otot piriformis, yang terletak di daerah bokong, mengalami peradangan atau ketegangan yang menyebabkan tekanan pada saraf kaki atau saraf ischiadicus di bawahnya.
Gejala Sindrom Piriformis
Sindrom piriformis ditandai dengan beberapa gejala khas, termasuk:
- Nyeri di Bokong: Nyeri yang konstan atau sesekali di area bokong.
- Nyeri Menjalar: Rasa sakit yang menjalar dari bokong hingga ke kaki, mirip dengan gejala sciatica.
- Kesemutan dan Mati Rasa: Perasaan kesemutan atau mati rasa di sepanjang kaki yang terdampak.
- Sulit Bergerak: Kesulitan atau rasa sakit saat bergerak, terutama saat duduk atau berjongkok dalam waktu lama.
Penyebab Sindrom Piriformis
Penyebab utama sindrom piriformis adalah kompresi atau iritasi pada saraf skiatik oleh otot piriformis. Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini antara lain:
- Cedera atau Trauma: Cedera langsung pada area bokong atau panggul, seperti jatuh atau kecelakaan, dapat menyebabkan peradangan atau kerusakan pada otot piriformis.
- Overuse atau Penggunaan Berlebihan: Aktivitas fisik yang berlebihan atau berulang, terutama yang melibatkan gerakan memutar atau menekuk kaki, dapat menyebabkan otot piriformis tegang dan meradang.
- Postur dan Kebiasaan Duduk yang Buruk: Duduk dalam posisi yang tidak tepat atau terlalu lama, terutama di permukaan keras, dapat menyebabkan tekanan berlebih pada otot piriformis.
- Kondisi Medis Terkait: Beberapa kondisi medis, seperti arthritis atau masalah pada tulang belakang, dapat memicu terjadinya sindrom piriformis.
Cara Mengatasi Sindrom Piriformis
Secara umum ada tiga tahapan yang diberikan dalam mengatasi sindrom piriformis. Tahap pertama yaitu obat anti nyeri dan anti inflamasi. Jika dengan terapi obat rasa nyeri hilang, maka tidak diperlukan penanganan lainnya selama nyerinya tidak kambuh. Tahap kedua jika penebalan pada otot piriformis belum cukup lama, dokter biasanya akan menyarankan suntikan kortikosteroid. Tujuannya yaitu untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
Apabila penekanan pada saraf ischiadicus sudah parah, maka ada terapi minimal invasif yang efektif untuk mengatasi sindrom piriformis. Endoskopi Joimax adalah metode terkini tanpa operasi yang lebih minim risiko. Dengan teropong endoskopi beserta kamera khusus, dokter akan lebih mudah mengakses daerah bokong yang mengalami peradangan. Kemudian otot piriformis yang menebal akan dibuang dengan alat khusus dan nyeri pun hilang.
Anda tak perlu rawat inap dan bisa langsung pulang serta beraktivitas kembali seperti biasa. Namun, perlu diingat untuk tidak melakukan aktivitas berat yang akan membebani area bokong. Sebaiknya tetap melakukan kontrol ke dokter beberapa hari pasca tindakan.
Langkah Pencegahan Sindrom Piriformis
Mencegah sindrom piriformis memerlukan kesadaran dan tindakan proaktif dalam menjaga kesehatan otot dan postur tubuh. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Peregangan Rutin: Melakukan peregangan otot piriformis dan otot-otot sekitarnya secara rutin dapat membantu menjaga fleksibilitas dan mencegah ketegangan otot.
- Perkuat Otot Inti: Menguatkan otot inti (core muscles) dapat membantu menjaga postur tubuh yang baik dan mengurangi tekanan pada otot piriformis.
- Postur yang Baik: Memperbaiki postur tubuh saat duduk, berdiri, dan bergerak dapat mengurangi risiko sindrom piriformis.
- Hindari Aktivitas Berlebihan: Menghindari aktivitas fisik yang berlebihan atau gerakan berulang yang dapat menyebabkan ketegangan pada otot piriformis.
- Pemanasan dan Pendinginan: Selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya untuk mengurangi risiko cedera otot.
Sindrom piriformis adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gejala, penyebab, dan cara penanganannya, kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi dan mencegah kondisi ini.
Jika Anda mengalami gejala sindrom piriformis seperti di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Klinik Lamina. Dokter akan membantu memberikan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.
Lamina juga menyediakan layanan telekonsultasi melalui video call langsung dengan dokter untuk memudahkan konsultasi bagi Anda yang terkendala jarak. Silahkan hubungi tim Lamina untuk membuat janji konsultasi dengan chat ke nomor Whatsapp 0811-1443-599.
***
Referensi Penulisan
- Adiyatma, H., Kusuma, Nandar, S,N.2022. “Piriformis Syndrome”, diakses pada 10 Juni 2024.
- National Library of Medicine. 2023. “Piriformis Syndrome”, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448172/, diakses pada 10 Juni 2024.
Frequently Asked Question (FAQ)
Apa penyebab nyeri menjalar dari bokong ke kaki?
Penyebabnya bisa karena ketegangan dan peradangan otot piriformis di area bokong sehingga menekan saraf kaki atau saraf ischiadicus di bawahnya. Kondisi ini disebut dengan sindrom piriformis.
Apa saja gejala sindrom piriformis?
Gejala yang umum timbul antara lain nyeri tajam di bokong, nyeri menjalar, kesemutan, mati rasa, dan kesulitan menggerakkan area tubuh yang terkena.
Bagaimana Cara Mengatasi Sindrom Piriformis?
Cara mengatasi sindrom piriformis dapat dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pemberian obat anti nyeri dan antiinflamasi, suntikan steroid, dan endoskopi Joimax.
***
Featured photo by buraratn from Freepik