Nyeri Bokong Setelah Operasi Caesar, Apa Penyebabnya?

nyeri bokong setelah operasi caesar

Nyeri bokong setelah operasi caesar mungkin banyak yang mengalaminya. Selain nyeri bokong, nyeri pada area tulang ekor juga bisa saja terjadi setelah Anda melahirkan.

Menurut beberapa sumber, perempuan memiliki 5 kali risiko lebih besar mengalaminya daripada laki-laki. Salah satu alasannya kemungkinan bentuk anatomi tulang ekor perempuan lebih melengkung ke bawah.

Nyeri Bokong Setelah Operasi Caesar

Operasi caesar memang menjadi salah satu solusi bagi ibu yang melahirkan.

Ada beberapa faktor yang akan dokter anjurkan menjalani operasi caesar ini antara lain proses pembukaan berlangsung lama, tidak ada kontraksi sama sekali, posisi bayi sungsang atau tidak berada dalam posisi yang siap lahir, anatomi panggul yang sempit, bayi terlilit tali pusar, dan lainnya.

Nyeri bokong setelah operasi caesar kemungkinan bisa menjadi dampak dari prosedur anestesi pada tulang belakang.

Namun ada dua faktor utama penyebabnya, yaitu duduk terlalu lama dan menahan beban dalam posisi tubuh tegak setelah operasi caesar. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kompresi atau tertekannya/terjepitnya saraf sciatica. Bila hal ini berlangsung lama, bisa saja saraf ini meradang sehingga otot-otot bokong (piriformis) mengalami ketegangan otot.

Bahkan kehamilan juga dapat memperburuk nyeri sendi yang bisa berlangsung hingga setelah melahirkan. Nyeri pasca-melahirkan (postpartum pain) salah satu penyebabnya adalah perubahan hormonal dan perubahan fisik.

Tak hanya bokong, punggung bawah/pinggang, jari-jari tangan dan lutut pun bisa mengalami nyeri pasca-melahirkan.

Penyebab Nyeri Bokong Setelah Operasi Caesar

Selama kehamilan, tubuh akan menyesuaikan dengan ukuran bayi sehingga tulang belakanglah yang paling berpengaruh.

Saat berdiri, otot-otot bokong atau otot gluteus akan mengencang atau bentuk tulang belakang semakin melengkung, perubahan pusat gravitasi tubuh juga terjadi agar bayi mendapat ruang yang cukup dalam rahim.

Baca Juga:  Kenali Tanda-tanda Skoliosis dan Komplikasi yang Harus Diwaspadai

Posisi bayi yang mungkin akan mendorong area panggul atau tulang ekor. Tekanan tambahan ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada area bokong.


Penggunaan anestesi pada ruas tulang belakang bagian bawah (epidural) juga dikaitkan dengan nyeri punggung bawah setelah persalinan, baik normal maupun caesar. Beberapa penelitian menunjukkan anestesi epidural dapat meningkatkan risiko nyeri punggung bawah dari 39% menjadi 52% satu hari setelah melahirkan. Setelah 6 minggu kemungkinan nyeri masih berlangsung walaupun intensitasnya lebih rendah.

Postur tubuh yang tidak terjaga juga bisa menyebabkan nyeri bokong setelah operasi caesar. Contohnya saja duduk membungkuk yang cenderung menekan tulang ekor.  Selain itu terus terusan membungkuk saat melakukan aktivitas harian (misalnya saat menyapu, mengambil benda jatuh di lantai, dan lainnya) juga bisa memicu nyeri bokong setelah operasi caesar.

Bagaimana Mengatasinya?

Selama kehamilan berlangsung, ukuran rahim juga berubah sehingga otot perut akan melemah. Kondisi ini menyebabkan perubahan postur tubuh sehingga berisiko mengakibatkan nyeri dari pinggang hingga ke area bokong.

Biasanya nyeri ini dapat mereda dengan sendirinya. Namun bila masih menetap, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

Ada beberapa cara untuk membantu mengatasinya:

  • Mencoba latihan atau olahraga yang membantu memperkuat otot-otot sekitar tulang belakang dan meningkatkan fleksibilitasnya, dengan cara misalnya pilates, yoga, berjalan kaki.
  • Hindari memutar tubuh saat sedang mengangkat bayi dari tempat tidurnya karena mungkin otot tulang belakang belum siap menerima tekanan berlebihan yang ditimbulkan dari gerakan-gerakan berat.
  • Gunakan gendongan depat saat Anda berjalan-jalan dengan bayi
  • Hindari menggendong bayi pada panggul karena dapat mengubah kelengkungan tulang belakang yang mungkin nantinya akan memberiksan tekanan esktra pada otot-otot tulang belakang.
  • Jangan membungkuk saat memberikan ASI dan saat mengganti popoknya.
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Memakai alas kaki yang sesuai dengan bentuk anatomi kaki
  • Menambah porsi istirahat
  • Kurangi naik turun tangga
  • Kurangi mengangkat benda atau beban berat
Baca Juga:  Sering Merasa Kesemutan di Tangan, Apakah Saraf Kejepit? Cek Di Sini Yuk!

Dokter akan melakukan pemeriksaan secara komprehensif dan bila perlu akan menganjurkan Anda melakukan pemeriksaan radiologis yaitu MRI.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer