Berbagai macam metode pengobatan telah digunakan untuk mengatasi saraf kejepit. Namun, seberapa efektif pengobatan tersebut dan apakah benar-benar bisa menyembuhkan saraf kejepit? Dengan kecanggihan teknologi di bidang kedokteran saat ini, Lamina Pain and Spine Center bisa mengatasi saraf kejepit tanpa harus melakukan operasi bedah terbuka (konvensional). Sebab, teknik operasi konvensional dinilai lebih berisiko menimbulkan komplikasi atau kerusakan permanen pada jaringan tubuh. Lantas, apa saja jenis pengobatannya? Yuk, simak ulasannya ya.
Daftar isi
Bisakah Saraf Kejepit Sembuh Tanpa Operasi?
Beberapa orang masih takut untuk menjalani operasi bedah terbuka untuk saraf kejepit. Hal ini karena terbentuknya pola pikir masyarakat kita yang menganggap bahwa operasi tulang belakang bisa menyebabkan kelumpuhan. Memang, karena termasuk operasi besar maka ada risiko tertentu, seperti komplikasi atau kerusakan jangka panjang pada jaringan tubuh. Oleh karena itu, hadirlah teknologi mutakhir yang dapat memudahkan dokter dan pasien dalam penanganan saraf kejepit.
Lamina Pain and Spine Center adalah klinik nyeri dan tulang belakang yang memiliki metode pengobatan terbaik dan unggul dalam mengatasi masalah saraf kejepit Anda. Dengan dokter spesialis bedah saraf berpengalaman, Lamina mampu melakukan pengobatan saraf kejepit tanpa operasi dengan menggunakan berbagai metode di bawah ini:
Endoskopi Joimax dari Jerman
Endoskopi Joimax adalah tindakan minimal invasif untuk mengatasi gangguan pada tulang belakang, seperti saraf kejepit servikal (leher), lumbal (pinggang) atau stenosis spinal. Cara kerjanya yaitu dengan membuat sayatan kecil sebesar kurang lebih 7mm untuk memasukkan kamera khusus dan alat dekompresi endoskopi yang terhubung dengan layar monitor HD. Dengan perbesaran gambar pada layar, maka dokter akan lebih mudah dalam membuang tonjolan bantalan tulang yang menekan saraf.
Keunggulan lainnya dari endoskopi Joimax ini yaitu lebih aman karena risiko perdarahan minimal, tidak merusak banyak jaringan di sekitar saraf, dengan bius lokal sehingga pasien tidak perlu rawat inap. Bahkan, setelah tindakan dan dokter melakukan observasi dan tidak ada indikasi medis apapun, Anda dapat langsung pulang ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.
Endoskopi BESS
BESS atau Biportal Endoscopic Spinal Surgery yang berasal dari Korea, merupakan metode pengobatan saraf kejepit yang menggunakan dua sayatan atau dua portal untuk memasukkan kamera dan alat endoskopi lainnya. Sebagai teknik biportal, portal pertama berfungsi untuk melihat kondisi jepitan saraf, dan dokter kemudian akan mengambil atau memotong bantalan tulang yang menonjol melalui portal kedua.
Dengan metode BESS, luka sayatan juga kecil namun ada dua lubang. Sehingga, dokter juga bisa dengan mudah mengakses sisi yang berlawanan pada tulang belakang. Namun, BESS bukan merupakan tindakan minimal invasif karena akan memotong atau mengikis banyak jaringan tulang. Berbeda dengan endoskopi Joimax, BESS bisa menimbulkan risiko komplikasi jangka panjang ataupun risiko perdarahan.
Laser PLDD
PLDD atau Percutaneous Laser Disc Decompression adalah metode pengobatan untuk kasus saraf kejepit dengan melakukan penciutan bantalan tulang (disc). Cara kerjanya yaitu melalui proses heating sinar laser sebesar 1200 Joule, dengan menyuntikkan ke arah tonjolan bantalan tulang yang menekan saraf. Laser PLDD juga menggunakan bantuan teknologi C-Arm yang lebih aman dengan tingkat akurasi tinggi. Tindakan ini merupakan non pembedahan dan tanpa bius total. Waktu tindakannya pun relatif cepat dan pasien dapat langsung pulang jika tidak ada keluhan.
Radiofrekuensi Ablasi
Radiofrekuensi Ablasi adalah salah satu teknik pengobatan nyeri yang bersifat minimal invasif. Prosedurnya yaitu dengan mengalirkan gelombang terapi pada saraf tertentu, melalui jarum yang terhubung dengan mesin yang memproduksi gelombang sebesar 500.000 Hz. Gelombang tersebut kemudian akan memblok atau menghambat penghantaran nyeri melalui saraf sehingga pasien tidak lagi akan merasakan nyeri.
Dilakukan dengan anestesi lokal dan pengerjaannya bisa di kamar operasi dengan bantuan C-Arm atau poliklinik dengan bantuan ultrasound. Durasi tindakan juga relatif lebih cepat hanya sekitar 2 menit dan pada kasus yang lebih berat bisa sekitar 15 menit. Tindakan RFA juga bisa diulang beberapa kali. Teknik ini cocok untuk pasien dengan nyeri kronis atau nyeri akut namun tidak bisa sembuh dengan obat oral. Atau pada pasien dengan kondisi tertentu yang belum bisa menjalani operasi seperti penderita kencing manis.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi saraf kejepit, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf di Lamina Pain and Spine Center. Atau bisa juga menghubungi Care Line Officer untuk informasi lebih lanjut melalui whatsapp atau nomor telepon yang tertera di website.
Semoga bermanfaat!
Baca juga: Keunggulan Endoskopi Joimax Sebagai Teknologi Terkini Atasi Saraf Kejepit