Endoskopi Joimax adalah prosedur minimal invasif dengan teknologi tinggi yang digunakan untuk mengatasi masalah tulang belakang, terutama saraf kejepit. Teknik ini menggunakan alat endoskop berukuran kecil yang masuk melalui sayatan kecil pada kulit ke dalam area tulang belakang, yang menjadi sumber nyeri. Tujuan endoskopi Joimax adalah menghilangkan rasa nyeri, mengurangi risiko infeksi dan perdarahan, serta waktu pemulihan yang lebih cepat. Lantas, apa saja keunggulan dari prosedur ini? Simak penjelasan berikut.
Daftar isi
- Keunggulan Endoskopi Joimax untuk Penanganan Saraf Kejepit
- 1. Visualisasi yang Lebih Baik
- 2. Sayatan Kecil dan Trauma yang Minimal
- 3. Risiko Infeksi dan Perdarahan yang Rendah
- 4. Penggunaan Anestesi Lokal
- 5. Proses Pemulihan Pasca Tindakan Lebih Cepat
- Frequently Asked Questions (FAQ)
- Apa itu Endoskopi Joimax?
- Apa Keunggulan Endoskopi Joimax?
- Kenapa Dalam Endoskopi Joimax Hanya Menggunakan Sayatan Kecil?
Keunggulan Endoskopi Joimax untuk Penanganan Saraf Kejepit
Photo by Lamina Pain and Spine Center
Endoskopi Joimax dapat menjadi pilihan pengobatan yang tepat untuk mengatasi keluhan nyeri akibat saraf kejepit dan masalah tulang belakang lainnya. Berikut ini adalah berbagai keunggulannya yang bisa Anda pertimbangkan:
1. Visualisasi yang Lebih Baik
Endoskopi Joimax memungkinkan visualisasi langsung dari area yang terkena pada tulang belakang. Dengan bantuan kamera kecil yang terhubung dengan endoskop, dokter dapat melihat area yang sulit terjangkau dengan lebih jelas. Hal ini memungkinkan identifikasi yang lebih akurat dari kerusakan tulang belakang, hernia cakram, sumbatan saraf, atau kelainan lainnya.
2. Sayatan Kecil dan Trauma yang Minimal
Endoskopi Joimax menggunakan sayatan kecil pada kulit, biasanya kurang dari 1 cm. Hal ini mengurangi trauma pada jaringan sekitarnya dan mempercepat proses penyembuhan. Pasien juga mengalami nyeri postoperatif yang lebih sedikit dan masa pemulihan yang lebih singkat daripada prosedur bedah tradisional.
3. Risiko Infeksi dan Perdarahan yang Rendah
Prosedurnya dilakukan melalui sayatan kecil, mengurangi risiko infeksi dan perdarahan yang berhubungan dengan tindakan bedah terbuka yang lebih invasif. Sayatan kecil juga mengurangi kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan jaringan di sekitarnya.
4. Penggunaan Anestesi Lokal
Dokter biasanya menggunakan anestesi lokal, yang mengurangi risiko efek samping yang terkait dengan anestesi umum. Pasien dapat tetap sadar selama prosedur, dan pemulihan pasca operasi menjadi lebih cepat.
5. Proses Pemulihan Pasca Tindakan Lebih Cepat
Karena tindakan ini melibatkan sayatan kecil dan trauma minimal pada jaringan, pasien biasanya mengalami tingkat nyeri yang lebih rendah setelah operasi. Selain itu, pemulihan fisik pasien juga lebih cepat, sehingga mereka dapat kembali ke aktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat.
Berbagai keunggulan tersebut membuat endoskopi Joimax menjadi pilihan yang efektif dan aman dalam penanganan berbagai kelainan tulang belakang, khususnya saraf kejepit. Untuk informasi lebih lanjut tentang endoskopi Joimax, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf kami di Lamina Pain and Spine Center. Hubungi tim Assistance Center Lamina di nomor 021-7919-6999, atau chat melalui whatsapp di 0811 1443 599.
Baca juga: Pengobatan Terpercaya Saraf Kejepit Tulang Ekor Hanya di Lamina!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa itu Endoskopi Joimax?
Endoskopi Joimax adalah prosedur minimal invasif dengan teknologi tinggi yang digunakan untuk mengatasi masalah tulang belakang, terutama saraf kejepit. Teknik ini menggunakan alat endoskop berukuran kecil yang masuk melalui sayatan kecil pada kulit ke dalam area tulang belakang, yang menjadi sumber nyeri.
Apa Keunggulan Endoskopi Joimax?
Berikut beberapa keunggulannya:
1. Visualisasi lebih baik
2. Sayatan kecil dan trauma yang minimal
3. Risiko infeksi dan pendarahan yang rendah
4. Penggunaan anestesi lokal
5. Proses pemulihan lebih cepat
Kenapa Dalam Endoskopi Joimax Hanya Menggunakan Sayatan Kecil?
Endoskopi Joimax menggunakan sayatan kecil pada kulit, biasanya kurang dari 1 cm. Hal ini mengurangi trauma pada jaringan sekitarnya dan mempercepat proses penyembuhan. Pasien juga mengalami nyeri postoperatif yang lebih sedikit dan masa pemulihan yang lebih singkat daripada prosedur bedah tradisional.
***
Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari
***
Featured photo by gballgiggsphoto from Freepik