Kenali Tanda-tanda Skoliosis dan Komplikasi yang Harus Diwaspadai

skoliosis

Skoliosis merupakan kelainan pada tulang belakang yang ditandai dengan melengkungnya tulang belakang ke arah samping. Menurut dr.Faisal, M.Ked, Sp.BS, lengkungan ini bisa terlihat seperti huruf C atau S. Pada kasus yang ringan, skoliosis tidak menimbulkan gejala. Meski demikian, kita bisa mengenali ciri-ciri skoliosis, seperti bahu tinggi sebelah, pinggang lebih miring, ataupun posisi kepala tidak berada tepat di tengah. Lalu, apa penyebabnya? Dan apa saja komplikasi yang bisa timbul akibat skoliosis? Simak ya penjelasannya.

Penyebab Skoliosis

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari skoliosis (idiopatik). Namun, kondisi di bawah ini dapat mengakibatkan terjadinya skoliosis, antara lain:

  • Faktor usia (degeneratif)) karena bantalan dan sendi tulang mulai mengalami keausan
  • Faktor genetik atau bawaan lahir (scoliosis kongenital)
  • Adanya gangguan pada saraf atau otot (scoliosis neuromuscular), seperti penyakit cerebal palsy
  • Infeksi tulang belakang
  • Akibat cedera
  • Cacat tulang belakang

Gejala Skoliosis

Gejalanya mungkin bervariasi, tergantung dari seberapa parah kondisi yang Anda alami. Namun demikian, ada beberapa gejala umum yang bisa terjadi, antara lain:

  • Tulang belakang terlihat agak melengkung
  • Salah satu sisi bahu lebih tinggi
  • Satu sisi pinggul lebih menonjol
  • Tinggi pinggang tampak tidak rata
  • Tubuh penderita lebih condong ke satu sisi
  • Terasa nyeri pada area punggung bawah
  • Kaku pada bagian punggung
  • Otot tegang dan kaku

Pada kasus ringan, biasanya Anda hanya mengalami keluhan ringan. Akan tetapi, kondisi ini bisa semakin parah akibat pertambahan usia. Lengkungan yang parah dapat menyebabkan rasa sakit pada punggung. Bahkan, yang lebih buruknya lagi tulang belakang bisa berputar sehingga salah satu tulang rusuk pada satu sisi tubuh akan tampak lebih menonjol.

Baca Juga:  Pantangan Syaraf Kejepit, Ini 10 Aktivitas Yang Harus Dihindari

Jika kondisi ini tidak segera tertangani, maka bisa menyebabkan komplikasi dan nyeri berkepanjangan.

Baca juga: Skoliosis Adalah Penyebab Postur Tak Menarik, Waspadai Gejalanya!

Komplikasi Akibat Skoliosis

Meskipun skoliosis yang Anda alami tergolong ringan, namun sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter dan lakukan rontgen untuk memastikan kondisi tulang dan lengkungan tulang belakang. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi lanjutan yang bisa terjadi, seperti:

  • Sesak napas

Skoliosis yang semakin parah bisa mengakibatkan penyempitan ruang paru dan mengganggu kemampuannya untuk mengembang sempurna. Kondisi ini bisa menyebabkan sesak napas hingga pneumonia (infeksi paru).

  • Masalah pada jantung

Lengkungan tulang belakang yang terlalu miring dapat menekan jantung sehingga pompa darah ke seluruh tubuh akan terhambat. Hal ini bisa berisiko pada gagal jantung.

  • Nyeri di area punggung belakang

Meski nyeri pada penderita skoliosis bisa hilang timbul, namun rasa nyerinya bisa menjalar ke area tubuh lainnya, seperti ke kaki, punggung ataupun tangan.

  • Gangguan saraf

Tekanan pada ujung saraf oleh tulang belakang yang melengkung, bisa menyebabkan saraf kejepit. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala kesemutan, kebas (mati rasa), hingga menurunnya kemampuan untuk menahan buang air kecil dan air besar.

Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah kondisi ini bisa berisiko alami gangguan psikologis karena bisa menurunkan rasa percaya dirinya. Pada kasus yang lebih parah, penderitanya bisa mengalami stres hingga depresi.

Bagaimana Cara Menangani Skoliosis?

Ada beberapa faktor yang akan dokter pertimbangkan untuk mengobati skoliosis, yaitu jenis kelamin, tingkat keparahan kurva, posisi kurva, dan kematangan tulang.

Setelah dokter mempertimbangkan faktor-faktor tesebut, maka pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisinya. Sebagian orang mungkin tidak memerlukan penanganan khusus, namun untuk kasus yang lebih parah maka harus dilakukan operasi tulang belakang untuk meluruskan tulang.

Baca Juga:  Beda Swab Test dan Rapid Test pada Diagnosis Covid-19

Pada anak-anak, penggunaan brace dapat menghentikan perburukan lengkungan tulang hingga pertumbuhannya berhenti. Namun, jika semakin parah dokter akan mengambil langkah operasi dan melakukannya saat tulang anak berhenti tumbuh atau sudah dewasa.

Penderita skoliosis juga bisa minum obat pereda nyeri atau mendapatkan suntikan tulang belakang untuk mengurangi rasa nyeri.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter di Klinik Lamina Pain and Spine Center agar kondisi skolisosi Anda tidak bertambah buruk. Anda bisa menghubungi Care Line Officer Lamina pada nomor yang tertera di website ini.

Yuk, cegah komplikasi lebih lanjut akibat skoliosis agar Anda bisa beraktivitas kembali!

Silakan tonton video berikut untuk penjelasan lebih lanjut tentang skoliosis.

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer