Awal tahun tentu harus dimulai dengan menerapkan pola hidup yang sehat dan seimbang. Tak hanya melalui pola makan yang baik atau olahraga rutin, namun hal lainnya juga harus Anda lakukan. Salah satunya yaitu mulailah melakukan deteksi dini gejala saraf kejepit. Mengapa?
Salah satu alasannya yaitu karena gejala saraf kejepit seringkali tidak disadari dan bahkan tak jarang dianggap kondisi yang biasa saja. Padahal, rasa nyeri yang dibiarkan dapat menyebabkan risiko komplikasi yang lebih serius. Jika mengalami saraf kejepit, Anda mungkin saja akan merasakan nyeri yang menjalar dan diikuti dengan rasa kebas, kesemutan, kelemahan otot, atau dalam kasus yang lebih parah kesulitan mengontrol buang air kecil dan buang air besar.
Lantas, bagaimana cara mengelola gejala saraf kejepit dengan tepat? Berikut penjelasannya.
Daftar isi
- Apa Itu Saraf Kejepit?
- Bagian Tubuh yang Sering Terkena Saraf Kejepit
- Gejala Saraf Kejepit
- Mengatasi Saraf Kejepit dengan Radiofrekuensi Ablasi
- Referensi Penulisan:
- Frequently Asked Questions (FAQ)
- Apa Gejala Saraf Kejepit?
- Bagaimana Cara mengatasi Saraf Kejepit?
- Apa Keunggulan Tindakan Radiofrekuensi Ablasi?
Apa Itu Saraf Kejepit?
Struktur tulang belakang terbentuk dari berbagai tulang yang disebut dengan vertebra, sehingga punggung Anda mudah untuk digerakkan. Sumsum tulang belakang merupakan kumpulan serabut saraf yang terletak di sepanjang tulang belakang dan berperan penting dalam sistem saraf manusia.
Apabila ada gangguan atau tekanan berlebih pada serabut saraf tersebut, maka kondisi inilah yang menyebabkan radikulopati atau dalam istilah umumnya yaitu saraf kejepit.
Seiring bertambahnya usia, Anda mungkin akan lebih berisiko mengalami saraf kejepit. Hal ini terjadi karena cakram atau bantalan tulang belakang mulai menyusut dan menyempit. Taji tulang atau bone spur akibat proses penuaan juga dapat menekan akar saraf dan menyebabkan saraf kejepit. Namun, tak hanya itu, kebiasaan sehari-hari seperti postur tubuh yang buruk, mengangkat benda berat, atau cedera saat berolahraga juga bisa memicu saraf kejepit.
Bagian Tubuh yang Sering Terkena Saraf Kejepit
Pada umumnya, saraf kejepit sering terjadi di bagian punggung tengah (radikulopati toraks), punggung bawah (radikulopati lumbar), dan juga terjadi di area leher (radikulopati servikal). Selain itu, tekanan pada saraf juga bisa dialami di bagian pergelangan tangan, atau dalam istilah medisnya yaitu Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
Gejala Saraf Kejepit
Gejala saraf kejepit mungkin saja berbeda pada setiap orang, tergantung lokasi terjepitnya saraf. Namun, ada beberapa gejala yang umum terjadi dan sebaiknya Anda waspadai, antara lain:
- Nyeri tajam dan menjalar ke area tubuh lainnya
- Rasa nyeri yang semakin memburuk saat melakukan aktivitas tertentu, seperti duduk, berjalan atau batuk
- Kebas dan kesemutan yang berkepanjangan
- Kelemahan otot dan sendi di bagian yang terkena saraf kejepit
- Kesulitan mengontrol buang air kecil dan buang air besar
Apabila gejala tersebut tidak tertangani dengan baik, maka bisa mengakibatkan kerusakan saraf permanen dan kelumpuhan anggota tubuh.
Mengatasi Saraf Kejepit dengan Radiofrekuensi Ablasi
Photo by Lamina Pain and Spine Center
Dalam mengatasi saraf kejepit, Klinik Lamina memiliki metode terkini tanpa operasi yaitu Radiofrekuensi Ablasi (RFA). RFA merupakan prosedur minimal invasif yang menggunakan gelombang panas untuk mengurangi rasa nyeri. Gelombang radiofrekuensi ini akan merusak serabut saraf yang menyebabkan rasa nyeri, dan akan menghentikan pengiriman (transmisi) sinyal nyeri ke otak.
Prosedur RFA biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri kronis, seperti saraf kejepit dan kondisi medis lainnya, seperti spinal stenosis dan spondylosis. Keuntungan dalam radiofrekuensi ablasi yaitu tindakan non pembedahan, durasi tindakan hanya sekitar 15 menit, mengurangi ketergantungan obat-obatan, minim risiko komplikasi, dan proses pemulihan lebih cepat. Dengan berbagai keunggulan tersebut, Anda dapat kembali beraktivitas seperti biasa dengan rasa nyaman.
Apabila Anda memiliki keluhan saraf kejepit, sebaiknya periksakan diri ke Klinik Lamina. Dokter kami akan membantu mendiagnosis keluhan nyeri dan memberikan penanganan yang tepat. Penanganan yang sesuai dapat membantu Anda terbebas dari rasa nyeri yang mengganggu.
Segeralah berkonsultasi dengan dokter ahli kami di Lamina Pain and Spine Center dengan chat ke nomor WhatsApp 0811 1443 599.
***
Referensi Penulisan:
- The Spine Institute of Southeast Texas. 8 Top Warning Signs You Have A Pinched Nerve. Accessed on December 21, 2023. https://www.southeasttexasspine.com/blog/8-top-warning-signs-you-have-a-pinched-nerve
- University of Rochester Medical Center. Pinched Nerve. Accessed on December 21, 2023. https://www.healthline.com/health/back-pain/pinched-nerve-in-lower-back
- Mayfield Brain and Spine. Radiofrequency Ablation for Pain. Accessed on December 21, 2023. https://mayfieldclinic.com/pe-rf_ablation.htm#:~:text=Radiofrequency%20ablation%2C%20also%20called%20rhizotomy,pain%20signals%20to%20the%20brain.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa Gejala Saraf Kejepit?
Nyeri yang menjalar, rasa kebas atau kesemutan, terjadinya kelemahan otot pada bagian yang terkena saraf kejepit serta kesulitan mengontrol buang air kecil dan besar merupakan beberapa gejala umum yang sebaiknya diwaspadai.
Bagaimana Cara mengatasi Saraf Kejepit?
Metode terkini dalam mengatasi saraf kejepit tanpa operasi yaitu Radiofrekuensi Ablasi (RFA). RFA merupakan prosedur minimal invasif yang menggunakan gelombang panas untuk mengurangi rasa nyeri. Gelombang radiofrekuensi ini akan merusak serabut saraf yang menyebabkan rasa nyeri, dan akan menghentikan pengiriman (transmisi) sinyal nyeri ke otak.
Apa Keunggulan Tindakan Radiofrekuensi Ablasi?
Keuntungan dalam radiofrekuensi ablasi yaitu tindakan non pembedahan, durasi tindakan hanya sekitar 15 menit, mengurangi ketergantungan obat-obatan, minim risiko komplikasi, dan proses pemulihan lebih cepat.
***
Feature photo by thanasak from Freepik