Apakah Anda mengalami gejala nyeri dan kebas karena saraf kejepit? Rasa nyeri kronis yang tajam dan menjalar seringkali dianggap hal yang biasa saja. Mungkin setelah minum obat sakitnya bisa hilang atau membaik. Namun, jika kondisi ini hanya dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik maka bisa menimbulkan resiko saraf kejepit dan dampak serius yang membahayakan kesehatan Anda.
Lantas, bagaimana mencegah resiko komplikasi dari saraf kejepit? Simak uraian selengkapnya berikut ini.
Daftar isi
- Faktor Penyebab Saraf Kejepit
- Risiko Saraf Kejepit
- Dampak yang Mungkin Terjadi Jika Tidak Diobati
- Pentingnya Penanganan yang Tepat
- Frequently Asked Questions (FAQ)
- Apa Risiko yang Dapat Terjadi pada Saraf Kejepit?
- Bagaimana Jika Saraf Terjepit TIdak Ditangani dengan Tepat?
- Bagaimana Cara Penanganan Saraf Kejepit?
Faktor Penyebab Saraf Kejepit
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, dokter spesialis bedah saraf di Klinik Lamina, saraf kejepit umumnya disebabkan oleh bantalan tulang di area tulang belakang yang menonjol keluar dan menekan saraf.
Kondisi ini dapat terjadi akibat degenerasi tulang belakang, radang sendi (arthritis), kelainan di tulang belakang, maupun aktivitas seperti sering mengangkat beban berat. Bahkan, faktor pemicu lainnya mungkin sering tidak Anda sadari, yaitu postur tubuh yang buruk, seperti sering membungkuk saat berjalan atau duduk.
Meskipun mungkin terdengar sepele, namun kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang intens dan tajam, kebas, kesemutan, kelemahan otot, dan bahkan gangguan pada fungsi normal tubuh.
Risiko Saraf Kejepit
Ada beberapa resiko saraf kejepit yang sebaiknya Anda waspadai, antara lain:
- Kerusakan saraf: Salah satu risiko utama dari saraf kejepit adalah kerusakan pada saraf yang terkena tekanan. Hal ini dapat mengganggu transmisi sinyal saraf dan menyebabkan gangguan pada fungsi yang terkait dengan saraf tersebut.
- Nyeri kronis: Ketika saraf terjepit, dapat menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan dan sulit diatasi. Nyeri kronis ini biasanya juga disertai dengan rasa kebas dan kesemutan yang dapat mengganggu kualitas hidup seseorang secara signifikan.
- Kelemahan otot: Saraf kejepit juga dapat menyebabkan kelemahan otot di area yang terkena dampak. Hal ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas dan melakukan aktivitas sehari-hari.
- Gangguan Sensorik: Pada beberapa kasus, saraf kejepit dapat mengganggu fungsi sensorik, seperti sensasi mati rasa, kesemutan, atau kebas di area yang terkena dampak.
Dampak yang Mungkin Terjadi Jika Tidak Diobati
Photo by rawpixel.com from Freepik
Jika saraf kejepit tidak tertangani dengan baik, maka akan timbul dampak serius yang dapat membahayakan kesehatan Anda, seperti:
- Gangguan gerakan: Saraf kejepit pada bagian tertentu tubuh, seperti punggung atau leher, dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bergerak dengan leluasa. Hal ini dapat membatasi aktivitas sehari-hari dan mengganggu produktivitas.
- Kerusakan jangka panjang: Jika tidak ditangani dengan baik, saraf kejepit dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada saraf dan jaringan sekitarnya. Ini dapat memperparah kondisi dan membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif.
- Gangguan fungsional: Dalam beberapa kasus, saraf kejepit dapat mengganggu fungsi normal organ yang terhubung dengan saraf tersebut. Misalnya, saraf kejepit di daerah leher dapat memengaruhi kemampuan berbicara atau menelan.
Pentingnya Penanganan yang Tepat
Penanganan yang tepat sangat penting dalam mengatasi saraf kejepit dan mencegah dampak yang lebih serius. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan yaitu berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf untuk pemeriksaan dan diagnosis yang akurat. Dokter umumnya akan memberikan beberapa opsi pengobatan. Misalnya, obat penghilang nyeri, terapi fisik, terapi injeksi, maupun tindakan operasi.
Operasi biasanya diperlukan dalam kasus saraf kejepit yang sudah cukup parah. Namun, kemajuan teknologi modern menghadirkan metode terkini tanpa operasi, yaitu endoskopi Joimax. Endoskopi Joimax bukanlah operasi bedah terbuka dan hanya membutuhkan satu sayatan kecil di area tulang belakang.
Metode ini terbukti memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi yaitu mencapai hingga 95% dengan proses pemulihan yang cepat. Dengan endoskopi Joimax, Anda tak harus menjalani rawat inap dan bisa langsung beraktivitas setelah tindakan. Namun, tetap perhatikan aktivitas yang Anda lakukan dan hindari aktivitas berat yang malah akan menambah beban di tulang belakang.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan dampak serius saraf kejepit, sangatlah penting untuk melakukan pengobatan yang tepat dan mengelola gejala dengan baik. Kesehatan saraf yang optimal adalah kunci untuk menjaga kualitas hidup dan kesejahteraan yang baik.
Tak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Lamina Pain and Spine Center melalui chat ke nomor Whatsapp 0811 1443 599.
Semoga bermanfaat!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa Risiko yang Dapat Terjadi pada Saraf Kejepit?
Beberapa risiko yang mungkin dapat terjadi, diantaranya:
- Kerusakan saraf
- Nyeri kronis
- Kelemahan otot
- Gangguan sensorik
Bagaimana Jika Saraf Terjepit TIdak Ditangani dengan Tepat?
Jika tidak ditangani dengan baik maka akan timbul beberapa dampak tidak baik bagi kesehatannya, meliputi: gangguan gerakan, kerusakan jangka panjang dan gangguan fungsional
Bagaimana Cara Penanganan Saraf Kejepit?
Penanganan yang tepat sangat penting dalam mengatasi saraf kejepit dan mencegah dampak yang lebih serius. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan yaitu berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf untuk pemeriksaan dan diagnosis yang akurat. Dokter umumnya akan memberikan beberapa opsi pengobatan. Misalnya, obat penghilang nyeri, terapi fisik, terapi injeksi, maupun tindakan operasi.
***
Photo by EyeEm from Freepik