ICD 10 spondylolisthesis adalah kondisi tulang belakang yang bergeser dari tempatnya semula ke arah depan atau belakang. Kondisi ini seringkali terjadi pasca-fraktur (patah tulang).
ICD10 spondylolisthesis adalah kaidah koding untuk beragam kondisi medis. ICD kepanjangan dari International Statistical Classification.
Ruas tulang belakang yang sering mengalami pergeseran adalah lumbal 4-5 (L4-5) atau antara L5 dan tulang sacrum (L5-S1).
Namun ruas tulang belakang lainnya juga berisiko mengalami pergeseran dan pergeseran ini dapat terjadi pada dua tingkat atau bahkan tiga tingkat secara bersamaan.
ICD 10 Spondylolisthesis dan Jenisnya
Berasal dari bahasa Yunani, arti kata spondylolisthesis: spondylo artinya tulang belakang, dan listhesis berarti bergeser.
Berdasarkan penyebabnya, jenis spondylolisthesis adalah:
1.Developmental spondylolisthesis: jenis ini mungkin terjadi saat lahir atau terjadi saat masa kanak-kanak. Biasanya kondisi ini tidak diperhatikan hingga usia dewasa.
2.Acquired spondylolisthesis, penyebabnya dapat berupa:
-Semua tekanan atau beban harian pada ruas tulang belakang, misalnya akibat membawa/mengangkat benda berat, olahraga berat, sehingga dapat menyebabkan tulang belakang mengalami perubahan (berdegenerasi). Bila kondisi ini berkepanjangan, maka dapat menyebabkan melemahnya tulang belakang dapat melemah yang berpotensi bergeser.
-Adanya daya tumbukan yang berat pada tulang belakang, misalnya dampak jatuh dari ketinggian, atau cedera akibat olahraga misalnya sepak bola.
Daftar isi
ICD 10 Spondylolisthesis Adalah Penyebab Nyeri
Sebagian besar, bergesernya tulang belakang tidak menimbulkan gejala dan kadang baru ditemukan dari hasil rontgen.
Gejala spondylolisthesis dapat berupa:
- Nyeri pinggang bawah akibat posisi diam dalam waktu lama dan berkurang dengan mengubah posisi
- Terasa nyeri saat dokter menyentuh atau meraba area yang cedera
- Nyeri timbul saat membungkuk dan gerakan tulang belakang menjadi berkurang
- Nyeri dan/atau kelemahan otot pada salah satu atau kedua kaki
- Kemampuan mengendalikan fungsi buang air besar dan buang air kecil menjadi berkurang
- Kekakuan otot bokong dan paha (hamstring)
- Nyeri kadang menjalar (radikuler) karena adanya jepitan saraf akibat menyempitnya rongga tulang belakang atau stenosis spinal
- Nyeri kadang berkurang dengan posisi tertentu misalnya berbaring telentang
- Kesulitan berjalan
Pergeseran tulang belakang terbagi dalam empat derajat. Kalau hanya 25 % yang bergeser ke depan,maka masuk ke dalam derajat 1. Apabila pergeserannya lengkap atau 100%, masuk dalam derajat 4.
Derajat 1, bila hanya 25 persen bergeser; bila bergeser 50% masuk ke dalam derajat 2; derajat 3 bergeser 75%; dan derajat 4 bergeser 100%. Bila seluruh ruas tulang belakang bergeser masuk ke dalam derajat 5 (spondyloptosis).
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya spondylolisthesis adalah cedera berulang atau adanya faktor kelainan kongenital. Para pelaku olahraga, seperti gimnastik, angkat besi, dan pesepak bola, memiliki risiko lebih besaruntuk mengalami spondylolisthesis.
Kondisi bergesernya tulang belakang ini memiliki beberapa penyebab utama. Terdapat sistem klasifikasi untuk membedakan masing-masing spondylolisthesis.
Tipe I. Spondylolisthesis displastik (sejak lahir atau kongenital).
Tipe II. Spondylolisthesis ismik (isthmic spondylolisthesis), merupakan jenis yang tersering. Tipe II ini terbagi lagi menjadi II A (akibat fraktur multipel akibat posisi hiperekstensi dan pemakaian yang berlebihan misalnya atlet gimnastik, angkat beban). Sedangkan II B, penyebabnya adalah fraktur mikro (kecil) pada beberapa bagian tulang belakang, dan II C, sama dengan tipe II A, dengan fraktur komplet, misalnya akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
Tipe III ICD Spondylolisthesis Adalah
Tipe III, akibat proses penuaan yang menyebabkan perubahan degeneratif sehingga kandungan air dan proteoglikan dalam bantalan tulang berkuran sehingga tidak mampu meredam gerakan dan tekanan seperti semula.
Berkurangnya kadar cairan ini juga menyebabkan bantalant ulang menipis sehingga memengaruhi sendi facet. Biasanya tipe III ini mengenai L4-L5 dan sering pada wanita usia lebih dari 50 tahun.
Sedangkan tipe IV, mirip dengan II C yang terjadi akibat fraktur, dan tipe ini penyebabnya adalah sendi faset.
Kemudian tipe V, tumor pada tulang belakang juga dapat menggeser tulang belakang karena dapat memperlemah tulang sehingga rentan patah dan mengganggu kestabilan tulang belakang.
Tipe VI, iatrogenic spondylolisthesis atau akibat tindakan bedah pada ruas tulang belakang.
Jadi secara singkatnya, spondylolisthesis penyebabnya adalah cacat kongenital, fraktur, spondilolisis (kelainan pada cincin tulang belakang dan menjadi awal dari spondylolisthesis), proses penuaan atau pemakaian tulang belakang berlebihan, tumor dan tindakan bedah tertentu.
Bagaimana Terjadinya Pergeseran Tulang Belakang?
Kejadian spondylolisthesis sebesar 4% pada dewasa dan 15% pada atlet dewasa muda terutama penari, atlet angkat beban, pesepakbola dan gimnastik karena adanya kekuatan fleksi/ekstensi yang berulang.
Tulang belakang terutama lumbar (pinggang) akan menanggung, menyerap, dan mendistribusikan sebagian besar berat tubuh baik Anda istirahat dan beraktivitas atau bergerak. Dengan kata lain, selain menanggung dan menyerap berat badan, tulang belakang juga bergerak ke berbagai arah yang berbeda (misalnya, memutar, membungkuk). Kadang-kadang, kombinasi ini dapat menyebabkan beban tekanan berlebihan pada tulang belakang dan/atau struktur pendukungnya. Bila hal ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama dapat menyebabkan tulang tergelincir atau bergeser ke depan.
Oleh sebab itu, seseorang yang memiliki keluhan nyeri pinggang harus menjalani evaluasi secara detail untuk mengetahui penyebab nyeri. Salah satu penyebab timbulnya nyeri pinggang bawah adalah spondylolisthesis.
Spondylolisthesis Berbeda dengan Saraf Kejepit
Saraf kejepit atau dalam istilah medisnya hernia nukleus pulposus (HNP) penyebabnya adalah hanya pada bantalan tulang yang ada pada antara ruas tulang belakang bergeser atau menonjol sehingga menekan atau menjepit saraf tulang belakang.
Pemeriksaan Penunjang dan Pengobatannya
Untuk memastikan penyebab dan pengobatannya, dokter akan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan radiologis seperti rontgen, CT scan dan MRI.
Pengobatannya dapat berupa:
– beristirahat
– hindari gerakan-gerakan seperti mengangkat benda, membungkuk dan olahraga
– obat antinyeri atau antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
– injeksi steroid epidural guna meredakan nyeri
– menggunakan korset guna mengurangi ketidakstabilan tulang belakang dan nyeri
Kadangkala dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi akan memberikan edukasi gerakan, misalnya bagaimana mengangkat benda dengan baik.