Skoliosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal. Kelengkungan ini biasanya berbentuk huruf “S” atau “C”. Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, tetapi paling sering ditemukan pada masa pertumbuhan sebelum pubertas.
Daftar isi
Gejala Skoliosis
Menurut dr. Faisal, M. Ked ( Neurosurg ), Sp. Bs, FINPS, FINSS, dokter spesialis bedah saraf di Klinik Lamina, pada kasus yang ringan biasanya skoliosis tidak menimbulkan gejala. Namun, ada ciri-ciri umum skoliosis yang bisa diperhatikan, misalnya:
- Kelengkungan tulang belakang yang terlihat, seperti punggung mungkin tampak melengkung ke satu sisi saat berdiri lurus.
- Satu bahu atau pinggul mungkin terlihat lebih tinggi daripada yang lain. Kondisi ini sering menjadi tanda pertama yang diperhatikan oleh orang tua atau dokter.
- Satu sisi pinggang mungkin tampak lebih tinggi atau lebih menonjol.
- Postur tubuh tampak miring atau tidak seimbang, terutama saat berdiri atau berjalan.
- Meskipun tidak selalu terjadi, beberapa orang dengan skoliosis mungkin mengalami nyeri punggung, terutama jika kelengkungan cukup parah.
- Karena ketegangan yang tidak merata pada otot punggung, penderita skoliosis bisa merasakan kelelahan otot lebih cepat.
Penyebab Skoliosis
Sebagian besar kasus skoliosis bersifat idiopatik, yang berarti penyebab pastinya tidak diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi, termasuk:
- Faktor genetik atau ada keluarga yang memiliki riwayat skoliosis dapat meningkatkan risiko.
- Penyakit seperti cerebral palsy atau distrofi otot dapat menyebabkan skoliosis.
- Kelainan pada tulang belakang yang terjadi saat lahir
- Cedera atau infeksi yang mempengaruhi tulang belakang
Penanganan Skoliosis
Photo by Lamina Pain and Spine Center
Penanganan skoliosis tergantung pada tingkat keparahan kelengkungan dan usia penderita. Beberapa cara untuk mengatasi skoliosis secara umum mencakup:
- Pada kasus skoliosis ringan, dokter mungkin hanya akan memantau perkembangan kelengkungan dengan pemeriksaan rutin dan sinar-X. Ini biasanya dilakukan pada anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
- Jika skoliosis didiagnosis pada tahap awal dan kelengkungannya sedang, penggunaan penjepit dapat membantu mencegah perkembangan lebih lanjut. Penjepit ini harus dipakai sesuai petunjuk dokter, biasanya selama beberapa jam setiap hari.
- Fisioterapi dapat membantu memperbaiki postur dan mengurangi nyeri. Terapi ini sering digunakan sebagai bagian dari program rehabilitasi yang lebih luas.
- Untuk skoliosis yang menyebabkan nyeri, dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri atau terapi lainnya untuk mengatasi gejala.
- Pada kasus skoliosis yang parah atau progresif, operasi mungkin diperlukan. Prosedur yang umum adalah fusi tulang belakang, dimana tulang belakang yang melengkung disatukan untuk mencegah kelengkungan lebih lanjut.
Cara Mencegah Skoliosis
Tidak ada cara pasti untuk mencegah skoliosis, terutama karena banyak kasus yang idiopatik. Namun, deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut. Dengan pemantauan dan perawatan yang tepat, banyak penderita skoliosis dapat menjalani kehidupan yang normal dan aktif.
Skoliosis adalah kondisi medis yang membutuhkan perhatian khusus untuk mencegah komplikasi serius. Mengenali gejala sejak dini dan memahami berbagai opsi penanganan dapat membantu penderita menjalani hidup dengan kualitas yang baik. Jika Anda atau anggota keluarga menunjukkan tanda-tanda skoliosis, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Klinik Lamina.
Dokter akan memberikan diagnosis dan jenis perawatan yang sesuai dengan kondisi skoliosis Anda. Untuk informasi lebih lanjut dan membuat janji konsultasi, silakan chat kami melalui nomor whatsapp 0811-1443-599.
Referensi Penulisan:
- American Association of Neurological Surgeons. “Scoliosis”, https://www.aans.org/patients/conditions-treatments/scoliosis/, diakses pada 5 Juli 2024.
- John Hopkins Medicine. “Scoliosis”, https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/scoliosis, diakses pada 5 Juli 2024.
- Mayo Clinic. “Scoliosis”, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scoliosis/symptoms-causes/syc-20350716, diakses pada 5 Juli 2024.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa itu Skoliosis?
Skoliosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal. Kelengkungan ini biasanya berbentuk huruf “S” atau “C”.
Apa Penyebab Skoliosis?
Beberapa faktor penyebabnya, antara lain:
- Faktor genetik atau keturunan
- Penyakit seperti cerebral palsy atau distrofi otot
- Kelainan pada tulang belakang
- Cedera atau infeksi
Bagaimana Cara Mencegah Skoliosis?
Tidak ada cara pasti untuk mencegah skoliosis, terutama karena banyak kasus yang idiopatik. Namun, deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut. Dengan pemantauan dan perawatan yang tepat, banyak penderita skoliosis dapat menjalani kehidupan yang normal dan aktif.
***
Featured photo by EyeEm from Freepik