Frozen Shoulder Bahu Kaku Tidak Bisa Bergerak

frozen shoulder penyebab bahu nyeri dan kaku

Frozen shoulder bahu kaku tidak bisa bergerak adalah kondisi yang dapat mengakibatkan nyeri sehingga Anda tidak dapat menggerakkan sendi bahu.

Bahkan dapat membuat Anda mengalami kesulitan melakukan gerakan harian sederhana yang melibatkan sendi bahu (misalnya mengangkat lengan untuk menyisir rambut, berpakaian, memakai bra, atau mengambil dan memasukkan dompet di saku belakang, mengambil benda di tempat tinggi), karena bahu Anda terasa membeku tak bisa bergerak dan nyeri.

Frozen Shoulder Bahu Kaku Tidak Bisa Bergerak

Nama lain frozen shoulder adalah adhesive capsulitis yang merupakan proses peradangan adhesif antara kapsul sendi dan tulang rawan bahu, dengan nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak sendi bahu.

Meskipun penyebab belum jelas, frozen shoulder memiliki 2 klasifikasi yakni primer atau sekunder. Primer jika gejalanya tidak diketahui. Klasifikasi sekunder jika penyebabnya diketahui atau ada perubahan struktur pendukung dan sekitar sendi bahu, serta penyakit tertentu. .

Frozen shoulder sekunder meliputi:

(1) Sistemik karena adanya diabetes dan kondisi metabolik lainnya,

(2) Ekstrinsik (terjadi akibat faktor eksternal atau luar bahu) misalnya masalah pada kardiopulmonal, fraktur humerus, Parkinson,

(3) Instrinsik adanya proses patologi pada rotator cuff, peradangan pada tendon area bahu.

Kondisi bahu beku ini juga berupa dampak sebab akibat dengan pekerjaan terutama yang memerlukan gerakan lengan atas/bahu atau posisi bekerja dengan bahu terangkat, misalnya membawa/mendorong/menarik/mengangkat beban berat, tanpa memerhatikan ergonomis.

Beberapa penyebab frozen shoulder antara lain:

  1. Peradangan kapsul sendi menyebabkan ligamen bahu membengkak dan menebal serta mengakibatkan jaringan parut. Kondisi ini adalah adhesi (perlekatan) sehingga ruang antarsendi (sendi dan lengan atas/humerus) menyempit sehingga tidak bisa bergerak dan nyeri.
  2. Usia dan jenis kelamin, sering pada usia 40-60 tahun dan biasanya lebih sering pada wanita daripada pria.
  3.  Gangguan endokrin, misalnya diabetes.
  4. Cedera pada sendi bahu atau menjalani operasi bahu dan imobilisasi sendi bahu dalam waktu yang lama
  5. Kondisi sistemik seperti penyakit jantung dan Parkinson
  6. Aktivitas fisik termasuk latihan beban, olahraga aerobik, menari, golf, renang, olahraga dengan raket (tenis dan badminton), dan olahraga dengan gerakan melempar, bahkan panjat tebing.
  7. Menurunnya jumlah cairan sinovial pelumas sendi bahu yang bekerja membantu mengurangi gesekan sendi dan membantu memfasilitasi gerakan sendi.
Baca Juga:  Mengenal Endoskopi Joimax Sebagai Prosedur Bedah Minimal Invasif

Bahkan pemain alat musik yang mengharuskan otot dan jaringan ikat sendi bahu bekerja keras, juga meningkatkan risiko Anda mengalami frozen shoulder penyebab bahu kaku dan sakit.

Gesekan pada struktur bahu terus menerus dapat menyebabkan peradangan atau tendinitis. Penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya, namun bila terdapat kerusakan dan terutama pada orang tua maka berisiko mengakibatkan robekan kecil dan terbentuknya jaringan parut.

Frozen Shoulder dan Gejalanya

Seperti namanya, gejala khas frozen shoulder adalah nyeri, kekakuan otot sendi, dan gerak sendi terganggu atau terbatas.

Dengan adanya gangguan pada otot-otot bahu tersebut dapat menyebabkan nyeri dan menurunnya mobilitas sendi sehingga mengakibatkan keterbatasan luas gerak sendi yang berakibat pada penurunan aktivitas fungsional.

Frozen Shoulder Punya 3 Fase

Frozen shoulder penyebab bahu kaku dan sakit ini memiliki 3 fase dan setiap fasenya memiliki durasi yang bervariasi, bisa mingguan hingga bulanan. Ketiga fase tersebut adalah:

-Freezing (fase nyeri), durasi kira-kira 6 minggu hingga 9 bulan, nyeri meningkat secara bertahap.

-Frozen (fase kaku/beku), kira-kira 4-6 bulan dan kesulitan beraktivitas harian, misalnya berpakaian. Namun pada fase ini nyeri sudah berkurang.

-Thawing (fase pemulihan), ada perbaikan pada kekuatan dan gerakan bahu, serta nyeri berkurang. 

Selain pemeriksaan fisik, mungkin dokter juga akan meminta Anda melakukan pemeriksaan radiologis. Rontgen dokter dapat melihat ada tidaknya masalah yang berkaitan dengan tulang, misalnya terbentuknya taji tulang atau bone spur/osteofit. Sedangkan MRI untuk mengidentifikasi ada tidaknya kerusakan jaringan, misalnya robekan pada rotator cuff.

Pemeriksaan radiologis ini juga bermanfaat dalam melihat adanya masalah lain di area bahu, misalnya dislokasi bahu, serpihan tulang, pengapuran atau tumor.

Pengobatan Frozen Shoulder Bahu Kaku Tidak Bisa Bergerak

Pengobatan bahu ‘membeku’ ini melibatkan latihan rentang gerak dan bila diperlukan dokter akan memberikan injeksi steroid ke dalam sendi bahu untuk membantu mengatasi peradangan dan membantu mengurangi nyeri.

Baca Juga:  Nyeri Pergelangan Tangan, Ketahui Penyebabnya

Untuk membantu meredakan nyeri, injeksi kortikosteroid telah terbukti memiliki tingkat keberhasilan hingga 80%. Bila nyeri sudah reda fungsi bahu Anda pun bisa kembali pulih secara perlahan. Namun pengobatan ini biasanya akan dokter kombinasikan atau berbarengan dengan terapi fisik atau fisioterapi.

Fisioterapi dengan gerakan tertentu yang bermanfaat membantu meregangkan otot bahu dan mengembalikan jangkauan gerakan lengan dan/atau bahu.

Selama sesi fisioterapi, dokter dapat merekomendasikan TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation) dengan mengalirkan arus listrik kecil melalui elektroda yang ditempelkan pada kulit. Arus listrik ini akan membantu merangsang pelepasan molekul penghambat nyeri (endorfin) sehingga nyeri mereda.

Anda juga bisa melakukan kompres hangat jika terasa kaku pada otot atau kompres dingin bila ada peradangan. Kompres dingin lakukan selama 15 menit, beberapa kali dalam sehari.

Gelombang ultrasound juga bisa menjadi pertimbangan penanganan frozen shoulder penyebab bahu nyeri dan kaku. Ultrasound merupakan gelombang suara dari getaran berfrekuensi 20.000 Hz memiliki tiga efek yaitu mekanik, panas, dan biologis. Terapi ultrasound membantu perbaikan sirkulasi darah dan oksigen ke area yang nyeri dan meredakan peradangan dan kekakuan otot.

Sesuai Fase

Anjuran fisioterapi dokter akan menyesuaikannya dengan fase yang Anda alami.

Pada fase freezing, gerakan pemicu nyeri harus Anda hindari. Fase ini memerlukan gerakan peregangan atau stretching ringan untuk membantu mengurangi nyeri dan mengembalikan gerakan sendi bahu.

Sedangkan pada fase frozen, latihan Anda lakukan dalam waktu yang lebih lama dengan intensitas yang lebih berat dari sebelumnya. Latihan masih berupa gerakan peregangan dan penguatan otot (strengthening).

Pada fase thawing, gerakan yang dilakukan untuk membantu mengembalikan gerakan sendi dengan optimal.

Pilihan terakhir adalah arthroscopy atau artroskopi, semacam tindakan bedah mini untuk membuang jaringan parut yang menebal, membengkak dan merekat bagian dalam sendi bahu. Kemungkinan dokter akan melakukan tindakan pada frozen shoulder yang telah berlangsung selama 6 bulan dan tidak merespons dengan terapi lainnya. 

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer