Endoskopi tulang belakang merupakan salah satu wujud berkembangnya teknologi kedokteran.
Endoskopi tulang belakang terdiri dari dua tipe yaitu PELD (Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy) dan PSLD (Post Stenosis Lumbar Discectomy).
Kedua metode tersebut dapat menjadi salah satu solusi andalan dalam menuntaskan nyeri yang disebabkan adanya saraf kejepit atau herniated nucleus pulposus (HNP) tanpa operasi.
Daftar isi
Keunggulan Endoskopi Tulang Belakang
Endoskopi tulang belakang, baik PELD maupun PSLD, merupakan tindakan non-bedah yang bertujuan menghilangkan tekanan atau jepitan akibat adanya penonjolan bantalan tulang (herniasi diskus) pada saraf sekitar tulang belakang.
Keunggulan endoskopi tulang belakang antara lain:
- Hanya memerlukan sayatan minimal, sekitar 7 mm
- Tindakan berlangsung lebih singkat sekitar 45 menit
- Hanya dengan bius lokal
- Tanpa rawat inap
- Proses pemulihan cepat sehingga dapat kembali beraktivitas
- Tidak melukai jaringan sekitar
- Komplikasi minimal
- Nyeri pasca-endoskopi minimal
- Pembentukan jaringan parut, minimal
Metode ini juga bisa menjadi pilihan bagi pasien yang memiliki risiko-risiko tertentu atau kontraindikasi terhadap pembiusan total, seperti pada bedah konvensional.
Dokter akan melakukan endoskopi tulang belakang dengan guiding C-arm agar dokter lebih akurat. Tindakan akan dilakukan setelah kondisi nyeri Anda memang penyebabnya adalah saraf kejepit, yang sesuai dengan hasil pemeriksaan penunjang radiologis, yaitu MRI.
Endoskopi tulang belakang bertujuan dekompresi, dengan mengangkat/meniadakan jaringan yang menjepit struktur saraf. Taji tulang (bone spur/osteofit) dan/atau bantalan tulang belakang yang menonjol adalah beberapa contoh jaringan yang dapat menyebabkan saraf kejepit.
Bila jaringan yang menjepit saraf tulang belakang sudah menghilang, maka posisi dan gerakan tulang belakang menjadi lebih stabil sehingga gejala-gejala yang Anda rasakan sebelumnya akan hilang atau reda.
Persiapan Sebelum Tindakan Endoskopi Tulang Belakang
Sebelum tindakan, ada beberapa persiapan yang perlu Anda lakukan yang hampir sama seperti prosedur lainnya.
- Pemeriksaan laboratorium, seperti darah lengkap, kadar gula darah
- Pemeriksaan EKG untuk mengetahui fungsi jantung
- Pasien juga diwajibkan untuk puasa selama kurang lebih 6-8 jam sebelum tindakan
Anda perlu menginformasikan pada dokter tentang obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, misalnya obat pengencer darah, tekanan darah tinggi, dan lainnya.
Pantangan Pasca-Endoskopi Tulang Belakang
Pascatindakan endoskopi, dokter merekomendasikan untuk menghindari melakukan aktivitas di bawah ini dalam waktu tertentu, yaitu:
– duduk dalam waktu yang lama,
– mengangkat beban berat,
– membungkuk atau memungut benda-benda yang jatuh
– naik turun tangga
– menyetir
Gejala Saraf Kejepit
Mendengar istilah saraf kejepit atau HNP, siapapun pasti akan gentar. Bagaimana mungkin, saraf tulang belakang yang berperan dalam menggerakkan kaki dan tangan, terjepit oleh bantalan antar tulang belakang yang menonjol.
Gejala yang paling sering adalah nyeri tajam (seperti terbakar) dan menjalar sampai ke kaki; kesemutan atau baal/kebas; gangguan pada buang air kecil atau buang air besar; dan kelumpuhan bahkan gangguan fungsi seksual.
Hasil beberapa penelitian, lokasi tersering terjadinya saraf kejepit adalah area lumbar atau punggung bawah/pinggang, yaitu ruas L4-L5 dan titik bertumpunya beban tubuh pada L4-L5-S1.
Terjepitnya saraf leher (cervical/C), juga akan menimbulkan nyeri yang berbeda.
- C4-C5: nyeri bahu, nyeri lengan atas.
- C5-C6: kelemahan otot, baal dan kesemutan, dan nyeri yang menjalar hingga ke sisi ibu jari tangan.
- C6-C7: baal, kesemutan, nyeri dari lengan atas hingga jari tengah.
- C7-T1: gangguan fungsi menggenggam, baal dan kesemutan hingga jari kelingking.
Saat saraf lumbar (pinggang) terjepit akan menimbulkan:
- Nyeri hingga bokong ke bawah, paha, atas lutut, sampai ke tulang kering, mata kaki dan ibu jari kaki.
- L4-L5: rasa baal dan kesemutan yang menjalar hingga bagian sisi betis.
- L5-S1: nyeri akan terasa hingga ke bawah mata kaki dan ibu jari kaki.
Saraf kejepit pinggang memiliki karakteristik nyeri yang khas, yaitu timbulnya hanya pada satu sisi tubuh. Namun bila kondisi jepitan ini terabaikan, lambat laun nanti dapat terjadi pada kedua sisi tubuh.
Penyebab Saraf Kejepit
Saaf kejepit penyebabnya cukup banyak, antara lain:
- Akumulasi cedera kecil yang terus berulang dalam jangka panjang sehingga menimbulkan cedera pada bantalan sendi tulang belakang. Contohnya postur tubuh yang buruk saat bekerja atau beraktivitas harian, seperti duduk membungkuk.
- Tekanan beban mendadak pada tulang belakang, misalnya kecelakaan, terjatuh, benturan di tulang belakang, mengangkat beban berat dalam waktu lama, dapat berisiko merobek anulus fibrosus dan cedera pada diskus.
- Faktor genetik, misalnya rendahnya kepadatan serat fibrokartilago yang bersifat diturunkan.
- Proses penuaan dapat mengurangi daya lentur bantalan tulang belakang sehingga bantalan tulang akan rentan terhadap cedera.
- Berat badan yang berlebihan karena dapat membebani bantalan tulang
- Mengangkat benda berat yang berlangsung lama apalagi bila melakukannya dengan postur tubuh yang salah.
Faktor-faktor lain yang mungkin berperan adalah lingkungan, seperti kelebihan berat badan dan kurang kuatnya otot-otot penunjang tulang belakang akibat tidak pernah berolahraga rutin.
Pasien dengan menonjolnya bantalan sendi biasanya memiliki keluhan seperti nyeri punggung yang memburuk ketika duduk, membungkuk, batuk, atau mengangkat barang yang berat.