Endoskopi PECD Joimax, Satu-satunya Teknologi Terbaik dari Jerman untuk Saraf Kejepit Leher

endoskopi pecd

Kemajuan teknologi semakin memudahkan kita dalam melakukan berbagai terapi pengobatan. Endoskopi PECD adalah salah satu teknologi terbaik dari Joimax, Jerman, yang bisa digunakan untuk mengatasi saraf kejepit leher. Sebagai tindakan minimal invasif, PECD dilakukan tanpa operasi konvensional yang bisa berisiko pada kerusakan jaringan yang parah maupun kelumpuhan. Lalu, apa saja yang bisa menyebabkan saraf kejepit di leher? Simak penjelasannya berikut.

Saraf Kejepit Leher

Mengutip laman Web MD, radikulopati servikal atau saraf kejepit leher adalah kondisi yang terjadi akibat adanya kerusakan pada saraf tulang belakang di sekitar leher. Bagian leher memiliki tujuh ruas pada tulang belakang. Pada akar saraf keenam dan ketujuh adalah bagian yang paling sering tertekan dan mengalami rasa nyeri.

Kondisi ini sangat umum terjadi pada orang yang berusia dewasa dan juga lansia. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti perokok, memiliki riwayat radikulopati sebelumnya, sering mengangkat benda berat, ataupun obesitas.

Penyebab saraf kejepit leher, antara lain karena faktor degeneratif, cedera, arthritis, infeksi dan tumor pada ruas tulang belakang. Anda mungkin juga akan merasakan nyeri yang bukan hanya di area tubuh yang terkena, namun bisa menjalar hingga ke luar. Gejala umum yang mungkin timbul, yaitu kesemutan, kebas di tangan atau jari, kelemahan otot dan sendi, berkurangnya koordinasi, serta hilangnya refleks pada tangan atau kaki.

Jika Anda mencoba untuk menggerakkan leher, maka rasa sakitnya bisa semakin memburuk. Oleh karena itu, cobalah berisitirahat dan lakukan beberapa cara untuk meredakan nyerinya. Akan tetapi, apabila nyeri semakin hebat, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf untuk pengobatan lanjutan.  

Baca Juga:  Awas, Kolesterol Tinggi Berisiko Sebabkan Stroke

Cara Meredakan Nyeri Saraf Kejepit Leher

Bagi beberapa orang, gejala saraf kejepit leher bisa membaik seiring waktu dan tidak memerlukan pengobatan lanjutan. Namun, jika nyerinya semakin sering terasa, maka dokter akan memberikan terapi obat-obatan ataupun terapi fisik untuk mengurangi rasa sakitnya.

Konsumsi obat anti nyeri

Jenis obat ini bisa berupa kortikosteroid atau obat non steroid lain untuk mengurangi rasa nyeri seperti ibuprofen atau naproxen. Steroid dapat diberikan secara oral (minum) atau melalui injeksi epidural.

Beristirahat secukupnya

Untuk mengurangi keparahan gejala saraf kejepit leher, Anda sebaiknya beristirahat dengan cukup. Hindari melakukan aktivitas atau olahraga berat, mengangkar beban berat dan jaga postur tubuh dengan baik.

Kompres dingin

Cara lain untuk meredakan nyeri yaitu dengan mengompres area yang terasa sakit dengan bantalan dingin ataupun hangat. Anda hanya bisa mengompres selama 15-20 menit dan berikan jeda 2 jam sebelum kembali mengompres bagian tadi.

Terapi fisik

Terapi fisik juga merupakan penanganan yang tepat untuk penderita saraf kejepit leher. Misalnya, traksi dan mobilisasi servikal, latihan penguatan otot dan sendi leher, serta terapi modalitas lainnya untuk mengurangi nyeri.

Apabila nyeri tidak juga membaik dan malah memburuk, dokter akan melakukan pengobatan lanjutan seperti tindakan endoskopi PECD.

Endoskopi PECD Joimax Lebih Aman

Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, endoskopi PECD atau Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy dari Joimax adalah salah satu-satunya metode pengobatan tanpa operasi, yang efektif dalam mengatasi saraf kejepit leher. Dibandingkan dengan teknik pengobatan sebelumnya yaitu Anterior Cervical Discectomy and Fusion (ACDF). ACDF bekerja dengan cara membuka bagian depan leher dengan sayatan sebesar 3cm, untuk masuk ke bantalan tulang.

Akan tetapi, saraf yang terjepit itu sebenarnya berada di bagian belakang leher. Sehingga pada teknik ACDF ini harus memotong/membuang bantalan tulang pada bagian depan sebesar kurang lebih 8mm. Akan tetapi, tindakan ini bisa berisiko tinggi terjadi komplikasi karena bagian depan leher memiliki banyak organ, seperti tenggorokan, kerongkongan, pembuluh darah, karotis, vena dan saraf lain yang sensitif.

Baca Juga:  Kenali Ciri-ciri Radang Sendi Tulang Belakang

Oleh karena itu, saat ini telah hadir teknik endoskopi PECD Joimax sebagai tindakan bedah minimal invasif yang lebih aman. PECD hanya memerlukan sayatan sebesar 4mm dan tidak menimbulkan banyak kerusakan jaringan. Dengan endoskopi PECD, dokter akan memasukkan kamera khusus yang tersambung dengan layar monitor HD untuk melihat dengan jelas kondisi bantalan tulang yang menonjol dan menjepit saraf.

Pada kasus tertentu, pasien bahkan hanya memerlukan bius lokal sehingga tidak perlu menjalani rawat inap dan proses penyembuhan yang lebih cepat.

Baca juga: Endoskopi Tulang Belakang untuk Atasi Saraf Kejepit, Ini Keunggulannya!

Endoskopi PECD Hanya di Lamina Pain and Spine Center

Endoskopi PECD Joimax hanya tersedia di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Pengobatan saraf kejepit leher akan langsung ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf yang berpengalaman dan terpercaya, sehingga Anda tak perlu khawatir untuk menjalani prosedur ini. Untuk berkonsultasi, Anda bisa menghubungi Care Line Officer Lamina Pain and Spine Center pada nomor kontak yang tertera di website. Klinik Lamina berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan. Beberapa cabang klinik juga hadir di RS.Meilia Cibubur, RS. Kartika Pulomas dan RS.Mayapada Kuningan. Selain itu, sebagai one stop service, kami juga memiliki layanan antar jemput ambulans yang akan memudahkan pasien dari dan menuju ke klinik Lamina.

Lihat video penjelasan lengkap tentang endoskopi PECD oleh dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS berikut ini:

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer