Dokter spesialis bedah saraf merupakan dokter spesialis yang dapat mendiagnosis, memberikan pengobatan, dan melakukan operasi untuk menangani gangguan pada sistem saraf. Termasuk sistem saraf pusat (otak dan saraf tulang belakang), dan saraf tepi yang berada pada seluruh bagian tubuh.
Bedah saraf merupakan cabang ilmu kedokteran yang cukup spesifik. Indonesia sendiri untuk jumlah dokter yang mendalami bidang ini masih sedikit.
Daftar isi
Bidang Kerja Dokter Spesialis Bedah Saraf
Sistem saraf bertuga sebagai pembawa pesan dari otak dan saraf tulang belakang ke berbagai bagian tubuh, ataupun sebalikya.
Sehingga, memungkinkan tubuh untuk bergerak, berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, serta merasakan rangsangan fisik.
Bedah saraf terbagi lagi menjadi beberapa subspesialisasi, seperti bedah:
1. saraf pediatrik
Menangani gangguan saraf pada anak-anak.
2. saraf onkologi
Penanganan kanker otak dan saraf tulang belakang.
3. saraf fungsional
Penanganan pada gangguan saraf yang mengatur gerakan (motorik) dan penerimaan rangsang (sensorik).
4. saraf vaskular
Mendiagnosis dan menangani masalah pada pembuluh darah yang ada pada otak.
5. saraf trauma
Khusus untuk penanganan cedera kepala dan cedera otak.
6. tengkorak
Menangani masalah pada tengkorak, misalnya tumor.
7. tulang belakang
Menangani kasus pembedahan pada saraf tulang belakang, misalnya saraf kejepit (HNP).
Tak jarang dokter bedah saraf akan bekerja sama dengan dokter spesialis saraf (neurolog) dan dokter bedah ortopedi, lho.
Penanganan Penyakit Oleh Dokter Bedah Saraf
Berikut adalaha beberapa kondisi yang umum yang penanganannya oleh dokter bedah saraf adalah:
- Stroke
- Pecahnya pembuluh darah otak.
- Kanker atau tumor pada otak, tengkorak, dan tulang belakang.
- Gangguan pada tulang belakang, misalnya saraf terjepit
- Cedera tulang belakang, kepala, atau leher.
- Gangguan pergerakan, seperti epilepsi dan CTS.
- Herniasi otak.
- Infeksi otak dan saraf tulang belakang.
- Kondisi bawaan lahir
- Kondisi yang memengaruhi aliran cairan otak dan tulang belakang
Serta penyakit lain yang bisa mengganggu fungsi otak serta saraf tulang belakang, seperti multiple sclerosis; dan trigeminal neuralgia.
Tindakan yang Dapat Dilakukan
Untuk bisa mendiagnosis penyakit, dokter akan menanyakan pertanyaan terkait riwayat kesehatan dan gejala yang pasien rasakan dan melakukan pemeriksaan fisik.
Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa tes penunjang, misalnya tes darah, tes urine, analisis cairan otak, dan pemeriksaan radiologis.
Pemeriksaan radiologis dapat berupa Rontgen, CT scan, PET scan, angiografi otak, atau MRI. Mungkin juga akan menyarankan pemeriksaan aliran listrik otak atau EEG.
Setelah berhasil mendiagnosis, berikutnya adalah menentukan metode pengobatan yang sesuai.
Pada kasus ringan, penanganannya bisa tanpa operasi, misalnya dengan perubahan gaya hidup, pemberian obat-obatan, atau penggunaan alat bantu.
Namun bila kondisi penyakit cukup parah atau perlu segera penanganan, dokter bedah saraf dapat melakukan beberapa tindakan pembedahan, salah satunya adalah endoskopi.
Klinik Lamina Pain and Spine Center
Salah satu dokter bedah saraf di Indonesia adalah dr. Mahdian Nur Nasution Sp.BS. Ia telah berhasil menangani ribuan pasien saraf kejepit di kliniknya sendiri, Lamina Pain and Spine Center. Ia pun tak sendirian, ada juga dokter bedah saraf lainnya, lalu juga bekerja sama dengan dokkter rehabilitasi medik.
Nah, bagi kamu yang punya masalah nyeri saraf kejepit, bisa langsung datang ke klinik Lamina Pain and Spine Center, ya. Menggunakan tenknik bedah minimally invasive, teknologi modern dan ditangani oleh dokter spesialis bedah berpengalaman.