Pada beberapa kasus, ciri syaraf kejepit yang menyerang seseorang adalah munculnya rasa nyeri seperti terbakar. Sensasi terbakar merupakan jenis nyeri yang berbeda dari nyeri yang biasanya akibat benda tumpul, nyeri menusuk atau berdenyut. Nyeri terbakar sering dikaitkan dengan adanya masalah pada bagian saraf.
Kendati demikian, bagaimanapun terdapat beberapa kemungkinan penyebab lainnya. Misalnya, cedera, infeksi dan gangguan autoimun yang berpotensi menyebabkan nyeri saraf, dan pada beberapa kasus menyebabkan kerusakan saraf.
Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan sensasi terbakar tidak dapat sembuh. Namun, dengan melakukan pengobatan dapat membantu mengurangi rasa nyeri yang menjadi keluhan. Bagi penderita, sebaiknya mencari pengobatan dari ahli medis.
Daftar isi
Penyebab Sensasi Nyeri Seperti Terbakar
Salah satu penyebab umum munculnya rasa nyeri atau sakit seperti terbakar adalah kerusakan atau disfungsi sistem saraf. Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
Sistem saraf pusat merupakan pusat kendali utama dan termasuk otak serta sumsum tulang belakang. Sementara itu, sistem saraf perifer terdiri dari saraf yang bercabang dari otak dan tulang belakang, yang menghubungkan bagian tubuh dengan sistem saraf pusat.
Ada beberapa jenis kondisi syaraf dan tulang belakang yang kemungkinan dapat menyebabkan nyeri terbakar sebagai ciri atau gejalanya yaitu:
- Sindrom nyeri syaraf pusat gangguan otak yang terjadi saat saraf pada sistem saraf pusat mengalami kerusakan. Penjalaran gangguan syaraf dari bagian tengah tubuh kea rah luar.
- Spondylosis servikal
- Tonjolan hernia diskus terjadi ketika bantalan (diskus) tulang belakang keluar dari tempatnya. Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada saraf dan nyeri terbakar. Selain itu juga menyebabkan mati rasa atau otot melemah.
- Mononeuropati yaitu sekelompok kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan satu jenis syaraf ( carpal tunnel, sciatica).
- Multiple sclerosis
- Trigeminal neuralgia
- Neuropati perifer
- Radiculopati
- Kecelakaan, cedera dan trauma
- Kedinginan, gigitan atau sengatan dan goncangan
- Kekurangan nutrisi dengan gejala nyeri terbakar (beriberi, anemia pernicious).
Mendiagnosis Sensasi Terbakar
Bila kamu mengalami sensasi terbakar yang tak kunjung hilang, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter. Selama pemeriksaan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang nyeri yang kamu alami.
Beberapa pertanyaan tersebut, bisa berupa lokasi nyeri, seberapa parah nyeri yang terasa, kapan mulainya nyeri muncul, seberapa sering nyeri muncul dan gejala lain yang mungkin kamu alami atau rasakan.
Dokter juga mungkin akan menyarankan melakukan tes tertentu untuk mendiagnosis penyebab utama nyeri tebakar. Beberapa tes tersebut, sabagai berikut:
- Tes darah atau urin
- Tes pencitraan seperti sinar X dan CT scan
- Electromyografi
- Tes kecepatan konduksi saraf
- Biopsi saraf
- Biopsi kulit
Pengobatan Nyeri Seperti Terbakar
Pengobatan untuk keluhan nyeri seperti terbakar, sebenarnya bergantung pada penyebab utamanya. Jika dokter menemukan penyebabnya, maka akan membeikan pengobatan berdasarkan pada kondisi tersebut.
Pengobatan setiap pasien tentunya akan beragam berganntug pada masalahnya, bisa saja pengobatan dengan pemberian obat minum, operasi, terapi fisik, perubahan pola makan mauoun perubahan pola hidup.
Ciri Syaraf Kejepit Yang Perlu Diketahui
Ciri syaraf kejepit yang paling umum dan awal biasanya hanya berupa rasa sakit pada beberapa bagian tubuh. Jika hanya munculnya rasa nyeri, maka penderitanya pun tidak akan terpikirkan jika mengalami syaraf kejepit. Nah, untuk mengenalinya, ada beberapa gejala lain yang bisa kamu amati pada bagian tubuh paling sering alami syaraf kejepit, seperti leher atau punggung bagian bawah (pinggang).
- Munculnya sensasi sakit atau nyeri seperti terbakar yang menjalar ke luar.
- Kesemutan.
- Melemahnya otot pada bagian yang terduga mengalami syaraf kejepit.
- Kaki dan tangan tidak bisa merasakan apa-apa.
- Rasa seperti Tertusuk-tusuk jarum.
Terkadang gejala memburuk saat penderita berusaha untuk melakukan beberapa gerakan tertentu, seperti memutar kepala atau menegangkan leher.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Nyeri, Bisa Jadi Ciri Ciri Syaraf Kejepit