Anda mungkin tak pernah menyangka jika saraf kejepit bisa terjadi saat berolahraga. Saraf kejepit ternyata bisa terjadi akibat gerakan yang berlebihan misalnya saat Anda memutar secara mendadak, atau cedera karena terjatuh di bagian tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri yang menjalar, kebas, kesemutan, hingga melemahnya otot di bagian tubuh yang terkena.
Bagi Anda yang memang rutin berolahraga, risiko terkena saraf kejepit bisa meningkat jika tidak melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Di artikel berikut, Lamina sudah merangkum beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk bisa mencegah saraf kejepit saat berolahraga.
Daftar isi
1. Pemanasan yang Tepat
Pemanasan sebelum berolahraga adalah langkah penting yang sering diabaikan. Pemanasan membantu meningkatkan sirkulasi darah ke otot, mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik, dan mengurangi risiko cedera. Lakukan pemanasan dinamis seperti jalan cepat, lari di tempat, atau gerakan mobilitas sendi untuk memastikan otot dan sendi siap digunakan.
2. Teknik Olahraga yang Benar
Memastikan teknik olahraga yang benar adalah kunci untuk mencegah saraf kejepit. Ketika melakukan latihan angkat beban, misalnya, pastikan posisi tubuh Anda benar dan stabil. Kesalahan teknik, seperti postur tubuh yang salah atau gerakan yang terlalu cepat, dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada saraf. Jika Anda tidak yakin dengan teknik yang benar, konsultasikan dengan pelatih atau instruktur berpengalaman.
3. Penggunaan Perlengkapan yang Sesuai
Penggunaan perlengkapan yang tepat, seperti sepatu olahraga yang sesuai dengan jenis latihan, dapat mengurangi risiko cedera. Sepatu yang mendukung kaki dengan baik akan membantu menjaga keseimbangan dan mengurangi tekanan pada sendi serta saraf. Selain itu, penggunaan sabuk pengaman atau penyangga saat mengangkat beban berat juga bisa membantu melindungi punggung dari cedera.
4. Peregangan Setelah Berolahraga
Peregangan setelah berolahraga membantu melepaskan ketegangan otot dan meningkatkan fleksibilitas. Lakukan peregangan statis dengan menahan posisi selama 15-30 detik untuk setiap kelompok otot utama. Ini tidak hanya membantu mengurangi risiko saraf kejepit tetapi juga mencegah kekakuan otot setelah latihan.
5. Meningkatkan Kekuatan Inti (Core Strength)
Otot inti yang kuat akan memberikan dukungan yang lebih baik untuk tulang belakang dan mencegah tekanan berlebihan pada saraf. Latihan yang menargetkan otot perut, punggung bawah, dan panggul, seperti plank, sit-up, atau bridge, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan saraf.
6. Istirahat yang Cukup
Mengabaikan kebutuhan tubuh untuk beristirahat dapat meningkatkan risiko cedera, termasuk saraf kejepit. Pastikan Anda memberikan tubuh waktu untuk pulih setelah berolahraga, terutama setelah latihan berat. Jadwalkan hari istirahat secara teratur dan tidur yang cukup untuk mendukung proses pemulihan otot dan saraf.
7. Hindari Overtraining
Overtraining, atau berlatih terlalu keras tanpa cukup waktu istirahat, dapat meningkatkan risiko saraf kejepit. Dengarkan tubuh Anda dan hindari latihan berlebihan. Jika Anda merasa nyeri atau tidak nyaman, sebaiknya hentikan latihan dan beri waktu tubuh untuk pulih.
8. Konsultasi dengan Dokter
Jika Anda memiliki riwayat cedera atau kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program latihan baru. Dokter biasanya akan memberikan saran yang tepat dan membantu Anda membuat program latihan yang aman dan efektif sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Klinik Lamina. Lamina menggunakan teknologi pengobatan mutakhir endoskopi Joimax yang terbukti efektif dalam mengatasi saraf kejepit. Anda juga bisa melakukan konsultasi baik secara online maupun offline dengan dokter kami. Silahkan membuat janji konsultasi terlebih dahulu melalui chat ke nomor Whatsapp 0811-1443-599.
***