Klinik nyeri merupakan pelayanan terpadu untuk atasi nyeri. Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri yang terasa menyebalkan dan apalagi jika serangannya berulang. Bahkan ada yang telah mencoba berbagai pengobatan tak juga kunjung sembuh. Untungnya di Klinik Nyeri Lamina Pain and Spine Center, kamu bisa mendapatkan berbagai alternatif pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamananmu, seperti radiofrekuensi ablasi.
Melalui konsultasi dengan para dokter kami, kamu bisa mendapatkan solusi jitu untuk keluhan nyeri yang kamu rasakan. Kamu bisa berkonsultasi dengan para ahli, seperti dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS dan dr. Yosi Yudha, Sp.BS untuk masalah nyeri yang kamu alami. Jika belum cukup yakin untuk langsung datang ke klinik nyeri Lamina, kamu bisa menghubungi nomor WhatsApp atau menggunakan layasana konsultasi online.
Pengobatannya beragam, mulai dari terapi dengan obat-obatan untuk kasus paling ringan injeksi intra artikular atau suntikan kortikosteroid, penggunaan laser Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD), endoskopi Percutaneous Endoscopy Disc Discectomy (PELD) dan Radiofrekuensi Ablasi (RF).
Daftar isi
Radiofrekuensi Ablasi untuk Minimalkan Penggunaan Obat
Mengatasi nyeri/ sakit memang bisa dengan menggunakan obat, misalnya pemberian morfin. Tapi sampai batas tertentu pasien menjadi kebal. Rasa sakit yang hebat pasien rasakan bisa membuat mereka tidak bisa menahannya. Lebih lanjut, ada efek samping penggunaan obat-obatan, sementara untuk melakukan operasi tidak semua pasien mau atau bisa melakukannya.
Namun, sejak beberapa tahun terakhir ini berkembang ilmu interventional pain management (IPM) yang mempelajari teknik intervensi dalam menangani nyeri yang sulit teratasi. Nah, salah satu terapi intervensi yang sudah secara luas di banyak negara pakai, adalah Radiofrekuensi Ablasi ini.
Prinsip kerjanya, menggunakan aliran listrik yang diproduksi gelombang radio untuk memanaskan bagian saraf tertentu. Lapisan pembuluh sarafnya diblok agar tidak bisa lagi mengirimkan sinyal nyeri yang sifatnya kroik dan telah berlangsung lama.
Penelitian Tentang Terapi Ablasi Radiofrekuensi
Sebuah penelitian terbaru mengatakan terapi Radiofrekuensi (RF) dapat bermanfaat besar bagi pasien yang tidak lagi merespons terhadap pengobatan standar dan gagal dengan prosedur lain.
Geoff Brockenshire menjelaskan, tulang panggul dan tulang belakang lumbar merupakan pusat organ yang paling aktif saat seseorang bergerak. Semua itu kemudian otot-otot perut kawal atau ‘core’. Ketika kondisi saraf ada yang bermasalah, RF bisa mengirimkan getaran energi untuk membantu mengurangi peradangan pada akar syaraf tulang belakang.
Non-invasif, Lebih Murah dan Minim Risiko di Klinik Nyeri
Terapi RF bebas sayatan dan tidak memerlukan tinggal di rumah sakit, setelah tindakan dan menunggu beberapa saat pasien bisa langsung pulang. Selain itu, terapi non-invasif, jauh lebih terjangkau dan minim risiko.
Terapi RF ini bisa sebagai pilihan untuk mereka yang telah gagal dengan terapi dan obat-obatan. Hal ini mungkin bisa menjadi pilihan yang sama bagi mereka yang tidak bisa menerima injeksi steroid, tapi memerlukan penanganan lebih lanjut.
Nah di klinik nyeri Lamina ini kamu bisa menemukan terapi RF untuk mengatasi keluhan sakit yang kamu alami.