Nyeri punggung bawah (low back pain) tentu bisa sangat mengganggu kenyamanan dan aktivitas yang Anda lakukan. Faktor utama penyebab nyeri pinggang ini adalah cedera atau adanya gangguan lain pada tulang belakang. Umumnya nyeri timbul akibat kerusakan pada struktur ligamen, saraf, otot, tulang, sendi ataupun sumsum tulang belakang. Pada beberapa kasus, nyeri bisa menjalar ke bokong hingga kaki. Rasa nyeri kronis pada pinggang bahkan bisa menyebabkan gangguan pada saraf motorik seperti kelumpuhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.
Sakit di punggung bawah ini dapat dialami oleh siapapun. Bukan hanya orang tua atau lansia, namun anak-anak hingga remaja pun bisa mengalaminya. Biasanya keluhan ini paling sering terjadi pada orang dengan usia sekitar 30-50 tahun.
Daftar isi
Memahami Penyebab Nyeri Punggung Bawah
Pada usia 20 atau 30-an, nyeri punggung bawah atau pinggang adalah hal yang kerap terjadi. Biasanya faktor penyebabnya adalah trauma atau dari aktivitas harian yang kita lakukan, seperti duduk terlalu lama, menggendong anak, atau sering mengangkat beban berat saat berolahraga.
Sementara itu, di usia menginjak 40 ke atas, biasanya nyeri punggung bawah terjadi karena cedera akibat bekerja, arthritis (radang sendi), keropos tulang ataupun kondisi degeneratif lainnya.
Melansir laman UT Southwestern Medical Center, nyeri punggung bawah adalah hal yang umum terjadi. Sekitar 80% orang dewasa mengalami nyeri ini dalam hidupnya, sehingga penting untuk mengetahui seberapa parah gejalanya dan durasi nyerinya berlangsung. Sebab, jika nyeri bertambah parah dan kronis maka Anda memerlukan penanganan medis segera.
Anda tak perlu khawatir apabila penyebab nyeri yaitu karena aktivitas tertentu, misalnya mengangkat beban berat atau melakukan gerakan memutar yang salah, dan rasa sakitnya pergi dalam 72 jam setelah beristirahat maupun mengompres dengan bantalan es.
Namun, jika rasa sakitnya semakin memburuk dan tak kunjung sembuh, kemungkinan Anda mengalami kondisi medis yang lebih serius.
Seperti Apa Struktur Punggung Bawah?
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, pakar nyeri dan tulang belakang di Klinik Lamina Pain and Spine Center, punggung bawah merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh yang tersusun dari lima ruas tulang punggung di area lumbal (pinggang). Di antara ruas tersebut, ada bantalan yang disebut dengan diskus intervertebralis.
Bantalan inilah yang memungkinkan manusia untuk melakukan gerakan membungkuk dan meliukkan badannya. Diskus yang dilindungi oleh ligamen, tendon, dan otot berfungsi sebagai peredam saat tubuh bergerak dan menjaga ruas-ruas tulang belakang agar tetap pada tempatnya dan tidak bergeser.
Area punggung bawah sangat penting karena berfungsi untuk menumpu dan menyokong berat tubuh bagian atas. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada bagian pinggang ini maka penderitanya bisa mengalami nyeri berlebih dan berkepanjangan.
Nyeri Punggung Bawah Bisa Sebabkan Kelumpuhan
Sakit pada pinggang terbagi menjadi dua jenis yaitu akut dan kronis. Nyeri akut umumnya berlangsung sementara dan bisa sembuh dengan mengonsumsi obat analgesik. Sedangkan, nyeri kronis biasanya berkepanjangan dan memerlukan penanganan medis tertentu.
Gejala nyeri punggung bawah bisa berupa nyeri intens di area pinggang dan sekitarnya, kebas atau mati rasa, kesemutan hingga kelemahan otot. Jika Anda semakin sulit menggerakkan bagian pinggang seperti sakit saat memutar atau membungkuk, maka jangan mendiamkan rasa sakitnya.
Jika hal tersebut tidak segera tertangani, maka bisa mengganggu fungsi kerja tulang sendi, dan menyebabkan gangguan pada saraf tulang belakang seperti saraf kejepit. Salah satu komplikasi jangka panjang dari saraf kejepit di pinggang yaitu kelumpuhan pada anggota tubuh.
Pengobatan Tanpa Operasi dengan Endoskopi PELD
Dalam mengatasi nyeri kronis di punggung bawah ini, dokter biasanya memberikan obat-obatan penghilang nyeri. Selain obat-obatan, dokter juga menyarankan untuk melakukan terapi intervensi seperti injeksi facet, injeksi steroid ataupun rizotomi menggunakan radiofrekuensi.
Jika nyeri tak juga membaik, ada metode pengobatan lain yang bisa dokter lakukan tanpa harus melakukan operasi. Kebanyakan orang khawatir jika operasi tulang belakang dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun, menurut dr. Mahdian, saat ini pasien bisa menggunakan berbagai teknologi mutakhir seperti endoskopi PELD (Percutaneous Endoscopic Lumbar Disectomy) sebagai tindakan minimal invasif.
PELD menggunakan kamera kecil yang tersambung dengan layar monitor untuk melihat saraf tulang belakang yang terjepit bantalan sendi. Selanjutnya, dokter spesialis bedah saraf akan mengambil atau mengangkat inti bantalan sendi yang menekan saraf. Hal ini menyebbakan saraf tidak lagi terjepit sehingga nyeri yang pasien rasakan bisa berangsur sembuh dan hilang.
Keunggulan lain yang harus Anda ketahui tentang endoskopi PELD ini adalah lebih aman, waktu tindakan relatif singkat, minim pendarahan, dan proses penyembuhannya lebih cepat.
Karena endoskopi PELD termasuk tindakan minimal invasif, maka tidak banyak otot yang cedera dan minim pendarahan. Selain itu, angka keberhasilannya mencapai hingga 93%.
Untuk itu, segeralah berkonsultasi dengan dokter kami di klinik Lamina Pain and Spine Center terdekat dan hubungi Call Center Lamina di nomor 021-7919-6999.
Baca juga: Lordosis Bisa Sebabkan Nyeri Punggung Bawah/ Pinggang