Kamu mengalami nyeri pinggang parah, bahkan terasa sakit saat menggerakkannya? Awas, bisa jadi kamu terkena HNP. HNP atau hernia nukleus pulposus adalah kondisi ketika bantalan di ruas tulang belakang bergeser dan terdorong keluar sehingga menekan saraf.
Biasanya orang awam mengenal HNP sebagai saraf kejepit. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari nyeri tajam dan menjalar hingga rasa kebas di bagian tubuh yang terkena.
Mengutip laman Althea Medical Journal dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, studi menunjukkan bahwa kebanyakan gejala klinis pada pasien HNP adalah skiatika dan nyeri punggung bawah (low back pain). Lokasi tersering terjadinya HNP adalah di bagian tulang belakang lumbar (pinggang) pada level L5-S1.
Lantas, apa sebenarnya penyebab HNP dan bagaimana mengatasinya? Simak penjelasan lebih lanjut dari dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS tentang HNP di artikel berikut.
Daftar isi
- Apa Itu Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?
- Waspadai Penyebab HNP!
- Gejala Hernia Nukleus Pulposus
- Apakah HNP Bisa Sembuh? Bagaimana Pengobatannya?
- Konsultasi Sekarang dengan Dokter Spesialis Kami di Lamina
- Frequently Asked Question (FAQ):
- Apa itu Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?
- Apa saja gejala umum dari Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?
- Bagaimana pengobatan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?
Apa Itu Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, hernia nukleus pulposus (HNP) adalah kondisi medis yang terjadi ketika bantalan lembut seperti jeli di tengah diskus intervertebralis (cakram tulang belakang), menonjol keluar melalui celah pada cincin luar diskus (annulus fibrosus).
Diskus intervertebralis membantu mendistribusikan beban dan berperan untuk meredam tekanan atau guncangan. Ketika jaringan di sekitar diskus robek atau tergelincir keluar dari posisi normalnya, maka dapat menekan saraf di sekitarnya atau saraf kejepit.
Waspadai Penyebab HNP!
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan HNP meliputi:
- Degenerasi tulang belakang akibat proses penuaan (biasanya pada orang berusia lanjut)
- Gerakan berulang seperti sering mengangkat benda berat
- Postur tubuh yang buruk, sering membungkuk saat bekerja atau berdiri
- Cedera pada tulang belakang akibat olahraga atau kecelakaan
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Pekerjaan atau profesi tertentu yang menggunakan kekuatan fisik misalnya pada atlet angkat beban maupun pekerja kantoran yang sering duduk lama di depan laptop.
Gejala Hernia Nukleus Pulposus
Gejala HNP bervariasi pada setiap penderitanya, tergantung pada lokasi saraf yang terjepit dan tingkat keparahannya. Berikut adalah gejala umum HNP yang sebaiknya Anda waspadai:
- Nyeri tajam dan menusuk
- Rasa sakit yang memburuk saat menggerakkan tubuh
- Nyeri menjalar ke bagian tubuh lainnya
- Kebas dan kesemutan
- Melemahnya otot dan sendi di bagian yang terkena saraf kejepit
Apakah HNP Bisa Sembuh? Bagaimana Pengobatannya?
HNP bisa sembuh dengan pengobatan yang tepat. Pengobatan HNP bisa dibagi menjadi dua kategori: konservatif dan invasif, tergantung tingkat keparahan dan kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.
Kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kami di Klinik Lamina untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan di Klinik Lamina:
- Epidural Steroid Injection. Pemberian obat kortikosteroid langsung di area yang terkena.
- Epidural Catheter. Kateter epidural bekerja dengan cara memasukkan obat penghilang nyeri melalui kateter mikro ke dalam ruang epidural tulang belakang.
- Radiofrekuensi Ablasi (RFA). Prosedur RFA menggunakan gelombang radiofrekuensi untuk memanaskan serabut saraf dan merusaknya.
- Joimax. Teknologi canggih asal Jerman ini merupakan tindakan minimal invasif yang lebih aman dan minim risiko. Joimax hanya membutuhkan satu sayatan kecil di area punggung untuk memasukkan alat endoskop dalam menghilangkan jaringan yang menekan saraf.
Konsultasi Sekarang dengan Dokter Spesialis Kami di Lamina
Dalam mengatasi masalah HNP dan nyeri tulang belakang lainnya, Klinik Lamina menggunakan pendekatan medis yang komprehensif. Mulai dari tim dokter spesialis berpengalaman, diagnosa akurat dengan peralatan canggih, pengobatan non-invasif seperti fisioterapi dan injeksi steroid, serta opsi bedah minimal invasif Joimax.
Apabila kamu memiliki keluhan saraf kejepit yang tak kunjung membaik, segeralah periksakan diri ke Klinik Lamina. Dokter akan memberikan diagnosis berdasarkan pemeriksaan secara menyeluruh dan menentukan metode pengobatan yang sesuai.
Lamina juga menyediakan layanan konsultasi online (telekonsultasi), khusus bagi Anda yang terkendala jarak untuk datang langsung ke klinik kami.
Untuk informasi lebih lanjut dan cek jadwal dokter, kamu bisa langsung menghubungi tim Assistance Center Lamina di nomor Whatsapp 0811-1443-599.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Frequently Asked Question (FAQ):
Apa itu Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?
HNP adalah kondisi ketika inti (nukleus) dari cakram tulang belakang mengalami pergeseran atau pecah melalui lapisan luar cakram (annulus fibrosus). Hal ini dapat menekan saraf di sekitarnya dan menyebabkan nyeri serta gangguan neurologis.
Apa saja gejala umum dari Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?
Gejala umum HNP meliputi nyeri punggung bawah atau leher, rasa nyeri yang menjalar ke kaki (sciatica) atau lengan, kesemutan, mati rasa, kelemahan otot, serta kesulitan bergerak atau berjalan.
Bagaimana pengobatan Hernia Nukleus Pulposus (HNP)?
Pengobatan HNP dapat meliputi terapi konservatif seperti istirahat, obat anti-inflamasi, fisioterapi, dan injeksi steroid.
Jika gejala tidak membaik dengan terapi konservatif, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian cakram yang menekan saraf.
Referensi Penulisan:
- National Library of Medicine (2023). Nucleus Pulposus Herniation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542307/
- Althea Medical Journal (Fakultas Kedokteran Unpad). Herniated Nucleus Pulposus in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung Indonesia. https://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/amj/article/view/568
- Journal of Medula. Herniated Nucleus Pulposus Lumbar: A Case Report. http://www.journalofmedula.com/index.php/medula/article/view/1010
***
Featured photo from Freepik