Tahukah Anda beberapa aktivitas tertentu ternyata bisa menyebabkan saraf kejepit? Saraf kejepit atau herniated nucleus pulposus (HNP) terjadi ketika saraf tertekan atau terjepit oleh bantalan tulang, otot, sendi, ataupun jaringan lain di sekitarnya.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang intens, mati rasa, kesemutan, kelemahan, dan bahkan kelumpuhan pada area yang terkena. Hal terpenting adalah segera periksakan kondisi saraf kejepit Anda ke dokter agar segera ditangani dengan baik. Selain itu, hindari beberapa aktivitas yang dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit.
Daftar isi
- Hindari Aktivitas yang Dapat Memicu Saraf Kejepit
- 1. Angkat beban yang berlebihan
- 2. Posisi duduk yang buruk
- 3. Cedera olahraga
- 4. Aktivitas yang melibatkan gerakan berulang
- 5. Postur yang buruk saat tidur
- Frequently Asked Questions (FAQ)
- Bagaimana Saraf Kejepit Bisa Terjadi?
- Apa Aktivitas yang Berisiko Menyebabkan Saraf Kejepit?
- Kenapa Postur yang Buruk Saat Tidur Dapat Menyebabkan Saraf Kejepit?
Hindari Aktivitas yang Dapat Memicu Saraf Kejepit
Photo by freepik from Freepik
Berikut ini adalah lima aktivitas yang berpotensi menyebabkan saraf kejepit dan sebaiknya Anda hindari, antara lain:
1. Angkat beban yang berlebihan
Mengangkat beban yang terlalu berat atau melakukan gerakan angkat yang salah dapat menyebabkan tekanan pada saraf-saraf di tulang belakang, terutama pada area leher dan punggung bawah. Ini dapat mengakibatkan saraf kejepit dan mengganggu fungsi normalnya.
2. Posisi duduk yang buruk
Duduk dalam posisi yang salah atau untuk waktu yang lama tanpa dukungan yang memadai bagi punggung, dapat menyebabkan tekanan pada saraf-saraf di daerah tulang belakang. Misalnya, duduk dengan postur yang buruk, melengkungkan punggung, atau menggunakan kursi yang tidak ergonomis dapat meningkatkan risiko saraf kejepit.
3. Cedera olahraga
Beberapa olahraga, terutama yang melibatkan gerakan yang tajam, tumpuan berulang, atau kontak fisik, dapat meningkatkan risiko terjepitnya saraf. Contohnya termasuk sepak bola, angkat besi, tenis, golf, atau olahraga yang melibatkan gerakan yang sering mengulang, seperti tenis meja.
4. Aktivitas yang melibatkan gerakan berulang
Melakukan gerakan berulang secara berulang-ulang dapat menyebabkan peradangan dan penekanan pada saraf. Aktivitas seperti mengetik, menggunakan mouse komputer, menggunting rambut, atau bekerja dengan mesin yang bergetar dapat meningkatkan risiko saraf kejepit.
5. Postur yang buruk saat tidur
Tidur dengan posisi yang salah atau menggunakan bantal dan kasur yang tidak mendukung dapat menyebabkan tekanan pada tulang belakang dan saraf. Posisi tidur yang buruk, seperti tidur tengkurap atau tidur dengan leher yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, dapat meningkatkan risiko saraf kejepit.
Berbagai aktivitas tersebut memang sangat berisiko menyebabkan saraf kejepit. Namun, ada faktor lainnya seperti kelebihan berat badan, kondisi medis tertentu (misalnya, hernia tulang belakang), dan ketidakseimbangan otot juga dapat berkontribusi pada risiko saraf kejepit. Jika Anda mengalami gejala saraf kejepit, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan perawatan yang tepat.
Silakan hubungi tim Assistance Center Lamina Pain and Spine Center di nomor 021-7919-6999 atau chat melalui whatsapp ke 0811 1443 599.
Baca juga: Waspadai Saraf Kejepit Leher Akibat Penggunaan Gadget
Frequently Asked Questions (FAQ)
Bagaimana Saraf Kejepit Bisa Terjadi?
Saraf kejepit atau herniated nucleus pulposus (HNP) terjadi ketika saraf tertekan atau terjepit oleh bantalan tulang, otot, sendi, ataupun jaringan lain di sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang intens, mati rasa, kesemutan, kelemahan, dan bahkan kelumpuhan pada area yang terkena.
Apa Aktivitas yang Berisiko Menyebabkan Saraf Kejepit?
Beberapa faktor penyebabnya, antara lain:
1. Angkat beban berlebih
2. Posisi duduk yang buruk
3. Cedera olahraga
4. Aktivitas dengan gerakan berulang
5. Postur buruk saat tidur
Kenapa Postur yang Buruk Saat Tidur Dapat Menyebabkan Saraf Kejepit?
Posisi tidur yang buruk, seperti tidur tengkurap atau tidur dengan leher yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, dapat meningkatkan risiko saraf kejepit.
***
Artikel ini ditinjau oleh: dr. Yuti Purnamasari
***
Featured photo by prostock-studio from Freepik